Nakita.Id - Setiap anak memiliki kepintaran akal, fisik, dan sosial yang dapat dioptimalkan melalui stimulasi konsisten. Kepintaran akal, fisik, dan sosial itu terbagi atas 8 jenis kepintaran yang bisa distimulasi untuk membantu si Kecil mengoptimalkan kepintarannya.
Kepintaran akal, yang berkaitan dengan kemampuan kognitif si kecil, meliputi Word Smart, Number Smart, Picture Smart, dan Nature Smart. Kepintaran sosial, berkaitan dengan kemampuan sosial si Kecil, yang meliputi Self Smart dan People Smart. Sedangkan kepintaran fisik, merupakan kepintaran yang berkaitan dengan kemampuan fisik si Kecil, meliputi Body Smart dan Nature Smart.
Baca juga: Raih voucher belanja senilai Rp50.000 dengan registrasi parenting klub berikut
Kemampuan fisik ternyata juga menunjukkan kepintaran anak, bahkan Body Smart sendiri mengekspresikan kepintaran seluruh tubuhnya.
BODY SMART: KEPINTARAN KINESTETIK-JASMANI
Kepintaran kinestetik-jasmani, atau sering juga diistilahkan kepintaran motorik, sudah dikuasai anak sejak dini. Kemampuan ini terkait erat dengan kemampuan bantu diri. Untuk membedakannya, ada yang terlihat menonjol, ada juga yang tidak.
Banyak yang menyangka hanya atlet seperti Evan Dimas dan Aprilia Manganang-lah yang dianugerahi kepintaran motorik-kinestetik. Diasumsikan, kepintaran motorik-kinestetik adalah kemampuan menguasai bidang olahraga tertentu dan menghasilkan prestasi. Ini tak salah, meski tidak sepenuhnya tepat. Evan Dimas (gelandang Timnas Indonesia) dan Aprilia Manganang (spiker Tim Voli Putri Indonesia) sudah pasti memiliki kepintaran motorik-kinestetik, namun anak Mam dan Pap pun bisa jadi termasuk si body smart. Hanya saja karena kurang terasah maka tak terlihat menonjol.
Bagaimana sebenarnya mengenali kepintaran fisik ini?
Body smart boleh dibilang kepintaran seluruh tubuh yang dimiliki manusia untuk menyatakan perasaan, mengembangkan ide, bahkan menyelesaikan masalah. Termasuk di dalamnya kemampuan koordinasi, fleksibilitas, kepantasan, dan keseimbangan. Sebagai gambaran sederhana, seorang tukang jahit tidak hanya membutuhkan pengetahuan akan teori menjahit tetapi juga keterampilan tangan untuk menjahit.
Mam dan Pap juga bisa mengetahui bahwa si Kecil tergolong Body Smart jika ia suka mengerjakan sesuatu dengan tangan, suka olahraga, menari, menyentuh benda-benda dan memelajarinya.
CIRI-CIRI ANAK BODY SMART
- Terlihat tak bisa diam, selalu ingin melakukan sesuatu, bergerak-gerak aktif ketika duduk. Deteksi ini bisa terlihat sejak bayi.
- Senang kegiatan fisik, seperti melompat-lompat, olahraga atau permainan fisik, semisal kejar-kejaran, bersepeda, gulat-gulatan, dan sebagainya.
- Anak merasa perlu menyentuh objek yang sedang dipelajari. Misal, guru menerangkan dengan alat peraga. Nah, si body smart biasanya akan maju ke depan karena ingin menyentuh alat peraga tersebut.
- Terampil mengerjakan kerajinan tangan seperti menjahit, membuat bentuk-bentuk dari lilin mainan, dan sebagainya.
- Suka dan bisa menirukan perilaku/gerakan orang lain dengan baik. Contoh, sekali menyaksikan artis berlenggak-lenggok di layar kaca, anak sudah bisa menirukannya.
- Suka bekerja dengan tanah liat, melukis dengan tangan atau bekerja dengan menggunakan anggota tubuh lainnya.
- Senang mengutak-atik benda yang menarik baginya. Umpama, membongkar-pasang mainan. Orang tua yang kurang peka akan menganggap anak ini nakal karena suka “merusak” mainannya.
BEDA ANAK BODY SMART DENGAN ANAK HIPERAKTIF