Nakita.id - Apa yang Ibu lakukan jika suatu hari jam 3 pagi si kecil mengalami demam dan mengeluh tenggorokannya sakit? Segera membawanya ke UGD rumah sakit terdekat, ke klinik 24 jam, atau menunggu hingga pagi baru menelepon dokter?
Poling nasional bertajuk C.S. Mott Children's Hospital National Poll on Children's Health yang diadakan di Amerika Serikat memaparkan hasil menarik seputar fenomena ini. Menurut jajak pendapat, sebanyak 42% orangtua akan membawa anaknya ke unit gawat darurat atau klinik ketika anaknya terbangun di pagi hari dengan keluhan demam dan sakit tenggorokan. Sementara itu, 42% orangtua lain memutuskan cukup menelepon dokter. Strategi lainnya yang sering dilakukan para orangtua adalah membuat janji konsultasi dengan dokter (60%). Yang menarik, sebanyak 10% berusaha mendapatkan saran dari dokter melalui e-mail.
Saat ditanyakan sejauh mana orangtua merasa yakin bisa mendapatkan jadwal konsultasi atau saran medis dari dokter pada hari itu juga, hasilnya beragam. Hanya separuh (53%) orangtua yang menyatakan sangat yakin bisa mendapat jadwal konsultasi di tempat praktik dokter pada hari itu juga. Ini dikarenakan dokter kerap kali hanya praktik pada jam-jam tertentu, sehingga kuota pasien terbatas.
Banyak orangtua gagal buat janji konsultasi melalui telepon karena kalah cepat dengan pasien lain, terutama di saat musim sakit. Kalaupun pada akhirnya orangtua bisa berkonsultasi dengan dokter, ada kemungkinan itu bukan dokter yang biasa menangani si kecil.
Di beberapa praktik dokter, orangtua bisa mendapatkan layanan konsultasi melalui telepon. Sebanyak 60% orangtua yang jadi responden poling menyatakan sangat yakin bisa mendapatkan saran medis melalui telepon pada hari yang sama. Perlu diketahui, tidak semua sambungan telepon dilayani oleh dokter, melainkan oleh perawat. Namun, layanan melalui telepon ini efektif untuk keluhan penyakit ringan serta saat anak jatuh sakit di malam hari dan akhir minggu, sementara praktik dokter sudah tutup.
Lalu, bagaimana dengan orangtua yang menghubungi dokter melalui email? Layanan lewat email, seperti halnya konsultasi online melalui situs belakangan ini juga semakin marak, termasuk di negara kita. Ternyata hanya sekitar 25% orangtua yang yakin bisa mendapat email balasan berisi saran dari dokter untuk keluhan yang dialami oleh anaknya. Ini disebabkan layanan konsultasi melalui email atau situs klinik lebih banyak ditujukan untuk hal-hal yang kurang mendesak.
"Layanan lewat email mungkin terasa nyaman bagi para orangtua. Namun, perlu disadari bahwa para penyedia layanan ini belum tentu memahami secara terperinci riwayat kesehatan anak," kata salah satu direktor poling dan dokter anak Dr. Gary Freed.
Begitu juga dengan keputusan untuk membawa anak ke klinik atau UGD terdekat hanya demi mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Freed menyarankan, jika orangtua ingin membawa si kecil ke UGD, sebaiknya bawalah ke UGD rumah sakit yang memiliki daftar riwayat kesehatan anak. Jadi, penanganan keluhan pada anak bisa lebih efektif.