Tabloid-Nakita.com - Ketika anak mengalami muntah-muntah, apalagi ditambah diare, wajar bila Mama langsung panik. Tetapi, hati-hati ya Mam, ketika mencoba menangani muntah pada anak. Paling baik, berikan dulu banyak minum untuk mencegah anak dehidrasi. Jika muntahnya tidak berkurang, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.
Mama perlu berhati-hati untuk tidak sembarangan membeli obat penekan rasa mual yang bebas dijual di toko obat atau apotek. Hindari pula memberikan obat yang mengandung aspirin pada si kecil karena akan membuat anak rentan terhadap sindrom Reye yang meski jarang, tapi bisa sangat berbahaya.
Baca: Penyebab Anak Muntah-muntah, Bukan Sekadar "Masuk Angin"
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum mencoba menangani muntah pada anak dengan obat apa pun. Bukan hanya agar jenis obat yang diberikan tepat tapi dosis dan aturan pemakaian yang benar juga bisa sesuai dan aman untuk umur, berat badan dan kondisi si Kecil.
Saat si kecil sakit, kadang ada hal-hal yang kadang tidak bisa Mama kendalikan, termasuk jika muntah pada anak makin parah. Anak muntah perlu dibawa ke dokter jika terjadi hal-hal di bawah ini:
* Muntah berwarna kehijauan dan ada semburat darah. Jika darah yang muncul sangat sedikit, Anda sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir, namun jika jumlah darahnya makin banyak atau mulai berwarna kehitaman, langsung bawa ke Instalasi Gawat Darurat.
* Muncul sakit perut hebat. Mama perlu waspada karena ini bisa menjadi gejala usus buntu, terutama jika sakit perut di sebelah. Pahami juga jika si kecil mulai menunjukkan tanda kelelahan dan timbul tanda penyakit kuning. Sakit kuning yang menyertai sakit perut sebelah kanan atas bisa jadi merupakan tanda-tanda hepatitis.
* Demam dan sakit kepala parah, kaku leher, Fotofobia adalah kondisi yang membuat mata terlalu sensitif terhadap cahaya. Ini bisa menandakan adanya meningitis.
* Timbul rasa sakit atau keluar cairan di telinga karena infeksi telinga.
* Muntah pada anak terjadi secara terus-menerus dan tidak sanggup menahannya makanan atau minuman apa pun yang ditelan.
Ketika muntah-muntah mereda dan nafsu makan kembali, Mama bisa mulai memberinya makan seperti biasa. Sajikan menu padat yang biasa dimakan anak, termasuk karbohidrat kompleks, seperti roti, sereal, atau nasi. Tambahkan daging tanpa lemak, yogurt, buah-buahan, serta sayur-sayuran. Namun tetap hindari makanan berlemak, setidaknya hingga pulih sepenuhnya.
Semoga Mama bisa menangani muntah pada anak dengan baik, ya.
(Alodokter)
KOMENTAR