Kesalahan Saat Memakai Diaper yang Memicu Ruam Popok

By Dini Felicitas, Senin, 5 Juni 2017 | 05:45 WIB
Kesalahan saat memakaikan diaper untuk bayi adalah tidak segera menggantinya ketika penuh. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Para ibu tentunya menggunakan diaper atau popok sekali pakai untuk alasan kepraktisan, agar tidak repot mencuci popok kain setiap bayi buang air kecil atau besar. Namun, salah cara memakaikan popok sekali pakai untuk bayi, bayi pun akan mengalami gangguan kesehatan seperti ruam popok. Hal ini tentu membuat bayi tidak nyaman dan akhirnya rewel. Jika tidak ditangani dengan tepat, ruam popok bahkan bisa menimbulkan infeksi.

Seperti yang dialami Danesya Juzar, ibu dua anak laki-laki yang mengaku cukup kerepotan jika anaknya mengalami ruam popok.

"Kebetulan anak pertama saya kulitnya sensitif, sehingga gampang merah-merah dan bintik-bintik karena ruam popok. Dulu ke dokter bisa lima kali sebulan karena parnoan. Takutnya dia alergi. Sebenarnya enggak langsung ke dokter juga. Kalau lagi ruam, ganti popoknya lebih sering. Kalau dulu ngelap bokongnya biasanya pakai tisu, sekarang pakai kapas dan air. Atau langsung dikeringkan kalau popoknya baru dilepas. Kalau udah keseringan baru ke dokter," katanya, saat bincang-bincang bersama Sleek Baby di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelum berbicara mengenai cara mengatasi ruam popok, terlebih dulu Ibu perlu tahu kesalahan saat memakai diaper sehingga bayi mengalami ruam popok. Lula Kamal, dokter yang juga ibu dari tiga anak, mengibaratkan popok bayi sebagai pembalut wanita atau pantyliner.

"Pantyliner atau pembalut itu kalau enggak sering ganti aja pasti bikin iritasi. Kita cuma memakai pembalut selama satu minggu dalam satu bulan. Sedangkan anak kita memakai diaper setiap hari sampai waktunya toilet training. Padahal, isi diaper itu kalau bukan urin, feses, dan yang pasti ada bakteri dan kuman. Kalau terlalu basah, area tersebut menjadi lembab. Kita tahu kan, bakteri mudah berkembang biak karena kelembaban tersebut," tutur dokter yang melanjutkan studi pasca sarjananya di King's College, London, ini.

Oleh karena itu, risiko ruam popok pada bayi sangat besar. Nah, saat terjadi ruam popok, bayi bukan hanya mengalami ruam kemerahan pada bokongnya, "Tetapi juga luka yang kalau dipegang saja bayi sudah jerit-jerit. Bisa berjam-jam menangis karena begitu pipis lagi pasti sakit lagi," ujarnya.

Kesalahan saat memakai diaper berikutnya, popok yang sudah penuh tidak segera diganti. Padahal, ada cara mudah untuk mengecek apakah popok bayi sudah penuh. Kalau popok sudah terasa berat, artinya sudah penuh. Atau, kalau bayi sudah begitu gelisah, periksa diaper-nya karena kemungkinan sudah penuh sehingga membuatnya tak nyaman.

 

Nah, kesalahan utama saat memakaikan popok bayi adalah, baru mengoleskan diaper cream saat sudah terjadi ruam popok. Ruam terjadi akibat gesekan antara kulit dan bahan pada diaper. “Pada dasarnya, diaper cream harus berfungsi sebagai lapisan pelindung atau perisai yang langsung melapisi kulit. Kebanyakan ibu menggunakan diaper cream hanya saat terjadi ruam. Pemakaian yang benar adalah digunakan setiap kali mengganti popok," tegas Lula.