4 Hal Tak Terduga yang Memengaruhi Kualitas Tidur Anak

By Ida Rosdalina, Rabu, 7 Juni 2017 | 03:00 WIB
4 Hal Tak Terduga yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Anak (Ida Rosdalina)

Nakita.id - Pada tahun-tahun pertama menjadi orang tua, pertanyaan yang mungkin paling sering ditanyakan oleh kita ialah, "Apakah bayi sudah tidur sepanjang malam?" Tetapi faktanya, sebanyak sepertiga orangtua mengaku telah membohongi pola tidur bayi mereka, karena takut akan penilaian keluarga dan teman jika mereka semua mengetahui bahwa bayi sulit tidur nyenyak dalam jangka waktu lebih lama.

Namun, bukti yang mendukung normalitas tidur malam sepanjang tahun-tahun pertama kehidupan akan terus berkembang seiring bayi bertambah usia. Berikut 4 hal tak terduga yang memengaruhi kualitas tidur anak:

(Baca juga : Ternyata Orangtua Punya Lebih Banyak Masalah Tidur Dibanding Anak)

# 1: "Regresi Tidur"

Istilah "regresi tidur" digunakan untuk menggambarkan suatu periode waktu ketika pola tidur bayi atau anak-anak berubah. Regresi ini biasanya terlihat pada anak yang berusia 4, 9, 13 dan 18 bulan, dan sering bertepatan dengan tonggak utama seperti berguling, merangkak dan berjalan.

Karena bayi memproses informasi saat tidur, ia menjadi lebih terjaga saat mendekati tonggak baru. Terjadinya gangguan tidur ini sebagai tanda perkembangan anak yang normal. Sayangnya, banyak orang tua sering melihat gangguan pola tidur anaknya sebagai masalah, namun ini semua hanya perubahan sementara dan sebaiknya berikan respons lembut dan meyakinkan untuk membantu anak kembali tidur.

# 2: Wonder Weeks

Gangguan tidur adalah bagian umum dari Wonder Weeks, yang berlanjut sampai tahun kedua dan seterusnya. Lompatan usia bayi 8, 9 dan 10 bulan bisa menjadi beberapa hal yang lebih menantang dan terjadi sekitar bayi berusia 13 bulan, 15 bulan dan 17 bulan. Dengan periode rewel yang panjang sampai enam bulan pertama tahun kedua, tampaknya hal ini akan menjadi gangguan tidur yang besar!

(Baca juga : Apakah Anak Anda Cukup Tidur)

# 3: Gerakan dan Gangguan Tidur

Masuk akal jika bayi yang sedang belajar bergerak akan mengganggu waktu tidurnya yang berkualitas. Sebuah studi 2013 menunjukkan bahwa bayi tidak hanya mengalami gangguan tidur di bulan sebelum bayi dapat merangkak, namun sampai tiga bulan kemudian! Kemungkinan pencapaian lain seperti duduk, berdiri, berjalan, memanjat dan berlari akan menantang bayi dan anak-anak dengan cara yang sama.

# 4: Ledakan Kosakata

Sekitar usia 18-24 bulan, anak biasanya mengalami "ledakan bahasa", yang ditandai dengan lonjakan jumlah dan penggunaan kata-kata. Dimulai dari belajar satu kata sekaligus, dalam pola yang lamban namun stabil, dapat diprediksi, anak-anak di sekitar usia ini bisa belajar beberapa kata baru sekaligus dan membuat kemajuan besar dalam komunikasi.

Beberapa anak mungkin mengalami gangguan tidur selama periode perkembangan ini atau sibuk mengobrol saat Ibu mencoba membantunya kembali tidur! Gangguan tidur yang terus menerus adalah kerja keras untuk setiap orangtua.

(Baca juga : 4 Tanda Batita Kurang Tidur)

Namun, penting untuk dipahami bahwa tidur malam adalah bagian normal dari anak usia dini dan bukan masalah yang harus diperbaiki. Sebagai gantinya, kita perlu melihat cara untuk membantu anak-anak untuk bisa kembali tidur secepat mungkin. Dalam melalui proses ini, anak-anak hanya membutuhkan dukungan orang tua untuk bisa menunggu waktu sampai anak bisa kembali tidur dengan nyenyak sepanjang malam.