Mengenal Persalinan Aktif, Cara Melahirkan Minim Rasa Sakit

By Saeful Imam, Rabu, 14 Juni 2017 | 03:45 WIB
8 Manfaat Besar Bagi Ibu dan Bayi Saat Menjalani Persalinan Aktif (Saeful Imam)

Nakita.id - Selama persalinan aktif, calon ibu didorong untuk bergerak bebas dan memilih posisi yang terasa nyaman baginya. Meskipun pemandangan ini relatif umum terjadi pada detik-detik kelahiran di rumah sakit, ibu yang menjalani persalinan aktif tidak mungkin berbaring telentang untuk melahirkan bayi, namun berdiri tegak.

Sudah bertahun-tahun lamanya, ibu yang lahir normal berada dalam posisi telentang untuk melahirkan bayinya. Tetapi, gerakan persalinan aktif mendorong calon ibu untuk mengendalikan kelahirannya. Walaupun sudah diberi tahu apa yang harus dilakukan, calon ibu terdorong untuk melakukan apa pun yang terasa paling nyaman.

Istilah 'persalinan aktif' diciptakan oleh Janet Balaskas pada tahun 1980an. Sebagai guru antenatal, Janet mengajarkan teknik relaksasi kepada ibu hamil dan latihan pernapasan untuk digunakan selama persalinan. Melalui penelitian, Janet menemukan bahwa perempuan dalam budaya tertentu tidak berbaring telentang untuk melahirkan. Untuk itu persalinan aktif merekomendasikan persalinan dengan posisi berjongkok, berdiri, dan aneka posisi lainnya. Saat persalinan, ibu dibantu oleh beberapa tenaga pendukung. Konon, gerakan persalinan aktif mulai populer, dan banyak profesional kesehatan sekarang sadar akan manfaat melahirkan dalam posisi tegak.

(Baca juga : Mengenal Tahap Pembukaan Saat Melahirkan)

Untuk alasan ini, banyak pusat kelahiran sekarang memiliki sejumlah alat peraga di ruangan untuk memungkinkan calon ibu bergerak dan mengubah posisi selama persalinan. Dengan begitu, persalinan aktif dapat dengan mudah dilakukan. Mulai kursi melahirkan, bola dan bantal yang memungkinkan posisi duduk dan berlutut yang nyaman, hingga tali untuk membantu posisi berjongkok.

Banyak pusat kelahiran juga memiliki kolam air yang memungkinkan perempuan untuk melahirkan di air. Air memberikan dukungan dan daya apung yang memungkinkan perempuan dapat mengubah posisi dengan mudah di air. Ada 8 manfaat dari persalinan aktif, termasuk:

# 1: Mengurangi Risiko Intervensi Medis

Pada tahun 2012, sebuah studi menemukan bahwa posisi tegak lurus pada tahap kedua persalinan dikaitkan dengan penurunan intervensi yang signifikan. Studi tersebut juga menemukan bahwa pelvis terbuka saat calon ibu berada dalam posisi jongkok atau berlutut, sehingga memungkinkan lebih banyak ruang untuk bayi bisa dilahirkan.

(Baca juga : Persalinan Normal, Ini Tahapannya)

# 2: Waktu Persalinan yang Lebih Singkat

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa melahirkan dalam posisi tegak dikaitkan dengan tahap awal persalinan yang lebih singkat. Studi tersebut menemukan bahwa perempuan yang melahirkan dalam posisi tegak memiliki tahap pertama yang kira-kira satu jam lebih singkat. Penggunaan doula (tenaga bantu persalinan seperti bidan) juga telah terbukti menghasilkan persalinan yang lebih singkat.

# 3: Melahirkan yang Tidak Terlalu Menyakitkan

Perempuan yang melahirkan berbaring cenderung memiliki epidural, tetapi perempuan lain yang menjalani persalinan dalam posisi tegak lebih cenderung dapat mengatasi rasa sakit. Sebuah studi di tahun 2009 menemukan bahwa persalinan dalam posisi tegak dikaitkan dengan tingkat nyeri yang lebih rendah selama persalinan. Persalinan dengan cara berbaring telentang telah terbukti menghasilkan persalinan yang lebih menyakitkan.

# 4: Persalinan yang Lebih Memuaskan

Sebuah studi di tahun 2009 menemukan bahwa perempuan yang melahirkan dalam posisi tegak merasa lebih puas dengan pengalaman melahirkan mereka secara keseluruhan. Sekali lagi, temuan ini serupa dengan perempuan yang menggunakan doulas saat menjalani persalinan.

(Baca juga : Trik Tetap Sehat di Akhir Kehamilan Agar Persalinan Lancar)

# 5: Aliran Oksigen yang Lebih Baik

Melahirkan bayi dalam posisi tegak memungkinkan aliran darah lebih baik untuk bayi. Berbaring telentang bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke bayi. Pasokan darah dan oksigen yang terkompres dapat menyebabkan kondisi bahaya pada janin, sehingga bisa terjadi intervensi lebih lanjut.

# 6: Membuat Sebagian Besar Gravitasi

Masuk akal untuk memanfaatkan gravitasi saat persalinan. Mendorong bayi dalam posisi tegak memungkinkan gravitasi untuk melakukan tugasnya dan membantu bayi melakukan perjalanan menyusuri jalan lahir dengan lebih mudah. Bila dalam posisi berbaring, Ibu memiliki gravitasi yang bekerja yang justru melawan kita.

# 7: Pasangan Akan Merasa Lebih Terlibat

Selama persalinan yang aktif, pasangan kita dapat merasa berpartisipasi aktif dalam mendukung calon ibu. Ini menciptakan pengalaman pengikatan dan ikatan yang menguntungkan, yang kemudian dapat menentukan arah terbaik menjadi orangtua baru yang tepat.

(Baca juga : Ini yang Perlu Ayah Lakukan Agar Ibu Cepat Pulih Usai Melahirkan)

# 8: Mengurangi Trauma Pada Bayi

Karena persalinan yang aktif dapat menyebabkan lebih sedikit intervensi, kemungkinan penekanan pada bayi lebih sedikit atau lebih lama dari pada persalinan yang diperlukan, bayi akan mengalami masa melahirkan yang lebih bebas dari trauma. Tentu saja, tidak ada jaminan, tapi persalinan aktif pasti membantu menjaga kelahiran normal bagi ibu dan bayi.