7 Hal Yang Bikin Ibu Bisa "Move On" Setelah Keguguran

By Dini Felicitas, Rabu, 7 Juni 2017 | 06:00 WIB
Peristiwa keguguran bisa menjadi ujian bagi pernikahan Ibu dan Ayah. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Kehilangan barang saja sudah bisa bikin orang sedih, apalagi jika kehilangan bagian terpenting dari hidup kita, seperti calon bayi dalam kandungan. Bukan hanya kondisi fisik yang terkuras habis, secara emosi Ibu pun bisa sangat terpuruk.

Orang lain bisa meminta untuk tidak terlalu memikirkan peristiwa keguguran yang baru terjadi, tapi yang jelas Ibu pasti butuh banyak waktu untuk bangkit dan move on. Tidak perlu berpura-pura seolah-olah Ibu tidak apa-apa, inilah hal yang bisa Ibu lakukan untuk memulihkan kondisi emosional setelah mengalami keguguran:

1. Izinkan diri untuk menangis Terlepas dari usia kehamilan Ibu, kehilangan calon bayi tetaplah sangat berat untuk dihadapi. Untuk itu, Ibu punya hak untuk berduka dan menangisi kehilangan yang dirasakan. Tidak ada batas waktu kapan Ibu bisa berhenti bersedih. Jika butuh bantuan, Ibu bisa konseling dengan psikolog.

2. Cari teman bicara Menghadapi rasa sedih yang begitu besar seperti peristiwa keguguran, Ibu butuh waktu seluas-luasnya untuk menata pikiran dan perasaan. Bicaralah dengan seseorang yang bisa dipercaya, bisa teman, orangtua, kakak, adik, kerabat, atau psikolog. Normal saja bila Ibu merasa begitu jauh dari semua orang, tapi jangan tutup diri Ibu, terutama dari pasangan. Jangan lupa, Ayah pun juga kehilangan anaknya.

3. Pahami pasangan Peristiwa keguguran bisa menjadi ujian bagi pernikahan Ibu dan Ayah. Di satu sisi, rasa kehilangan Ibu mungkin lebih nyata karena dialami secara fisik. Namun dari segi kejiwaan, pasangan pun telah kehilangan bagian dari dirinya. Mungkin Ayah tidak akan menangis seperti Ibu, tapi tidak berarti hatinya tidak terluka. Pahamilah kondisinya.

4. Berolahraga Begitu kondisi fisik Ibu sudah memungkinkan, cobalah untuk bergerak dan berolahraga. Latihan fisik akan membantu melepaskan endorfin dari tubuh, sehingga Ibu bisa mengatasi stres dengan lebih baik. Mulailah dengan berjalan kaki, setelahnya Ibu bisa mencoba jenis olahraga lainnya seperti yang sering dilakukan sebelum hamil, misalnya berlari.

5. Carilah pengobatan Jika peristiwa kehilangan calon bayi ini membuat Ibu mengalami depresi, jangan ragu kunjungi psikiater. Bila psikiater meresepkan obat antidepresi untuk sementara waktu, konsumsi sesuai anjuran agar kondisi Ibu bisa membaik.

6. Ambil cuti Jika Ibu bekerja di kantor, saatnya untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu cuti. Lakukan hal-hal yang menyenangkan hati. Tenangkan diri sebelum kembali masuk kerja dan hanyut dalam rutinitas sehari-hari lagi.

7. Hilangkan rasa bersalah Banyak ibu menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjaga kehamilan dan janin dalam kandungan. Ibu tidak boleh seperti ini, karena kebanyakan keguguran terjadi akibat hal-hal di luar kendali. Semoga kondisi jiwa dan batin Ibu segera pulih dan bisa segera move on.