Nakita.id - Setelah mengalami keguguran, Ibu biasanya akan mengalami perdarahan selama beberapa waktu lamanya, disertai berbagai perubahan fisik lainnya. Tidak perlu terlalu cemas, sebab ini adalah pertanda tubuh sedang memulihkan diri dan hormon-hormon di dalamnya sedang melakukan penyesuaian agar bisa kembali normal. Setelah tubuh pulih, siklus haid pun akan kembali, yang ditandai dengan Ibu mendapat menstruasi lagi.
Yang perlu Ibu lakukan di masa ini adalah memerhatikan berbagai gejala yang bisa memberi sinyal apakah proses pemulihan berjalan dengan lancar, butuh sedikit perhatian, butuh pantauan khusus, atau malahan tidak normal. Inilah beberapa skenario yang bisa terjadi dalam masa pemulihan Ibu:
1. Pemulihan berjalan lancar * Perdarahan akibat keguguran akan berkurang dalam satu minggu, namun sesekali Ibu masih mendapati adanya flek selama satu minggu setelah perdarahan berhenti. * Level hormon hCG akan mencapai angka nol ketika flek sudah hilang, kira-kira 10 hari setelah keguguran spontan atau proses pengguguran kandungan dilakukan. * Ibu akan menemukan adanya cairan berwarna kekuningan atau kecoklatan dari vagina, yang merupakan lendir serviks alami. Tapi, ini bukanlah tanda Ibu sedang ovulasi. Sebab, seringkali Ibu tidak mengalami ovulasi setelah keguguran. * Sebagian ibu mengalami gejala yang mirip hamil, seperti perubahan suhu tubuh atau nyeri ovulasi. Gejala ini bisa berkaitan dengan upaya tubuh untuk menormalkan kadar hormonnya. * Si Tamu Bulanan datang kembali dalam 4-5 minggu, atau terkadang bisa sampai 7 minggu. Ibu mungkin bisa mengalami masalah saat haid, seperti volume yang banyak atau disertai kram, tapi ada juga ibu yang tidak mengalami masalah yang berarti.
2. Pemulihan sedikit bermasalah namun termasuk normal * Perdarahan berkurang sedikit demi sedikit dan butuh waktu agak lama hingga akhirnya berubah menjadi flek-flek ringan. * Setelah 1-2 minggu, Ibu masih perdarahan berat dan disertai dengan nyeri dan keram yang parah. Yang perlu diperhatikan, ini bukanlah haid, karena haid akan terjadi setelah Ibu tidak mengalami flek sama sekali selama 20 hari berturut-turut. Jika Ibu memeriksakan kondisi ini ke dokter, bisa jadi dokter akan meminta Ibu menunggu hingga flek berhenti total. * Flek bisa berhenti selama beberapa hari, tapi kemudian muncul lagi. Hal ini bisa dikarenakan sebagian kecil jaringan plasenta yang tertinggal setelah keguguran terjadi. Jaringan yang menempel di rahim ini bisa membuat Ibu mengalami flek, serta memproduksi hormon kehamilan. * Pada akhirnya tubuh akan tahu bahwa di dalam rahim tidak ada bayi lagi dan jaringan plasenta ini akan dikeluarkan. Setelah itu, perdarahan akan muncul lagi. Namun, jangan khawatir, karena setelah ini barulah hormon hCG turun hingga angka nol dan siklus haid Ibu bisa kembali normal. * Ibu belum mengalami menstruasi lagi dalam kurun waktu 4-7 minggu setelah ini. Bila ditotal, waktu yang dibutuhkan sejak keguguran hingga Ibu mengalami menstruasi lagi bisa mencapai 9-10 minggu. Namun, kondisi ini masih termasuk normal.
3. Pemulihan butuh pantauan khusus * Setelah perdarahan akibat keguguran berakhir, Ibu akan mengalami flek selama tiga minggu. Sempat berhenti sejenak tapi kemudian terjadi flek lagi selama beberapa hari. Terkadang, flek ini cukup berat sehingga Ibu sempat mengira sedang haid. * Saat memeriksa kadar hormon hCG yang seharusnya sudah mencapai angka nol, hasilnya mungkin malah menunjukkan angka 100 atau lebih tinggi. Biasanya dokter akan meminta Ibu menunggu. Kalau angkanya tetap tinggi, kemungkinan Ibu akan mengalami perdarahan lagi disertai dengan keluarnya sejumlah jaringan. * Bila kondisi ini terjadi terus, bisa jadi Ibu harus menjalani proses kuretase. Atau, dokter akan meresepkan obat yang bertujuan memancing terjadinya kram sehingga sisa-sisa jaringan di dalam rahim bisa dikeluarkan. * Bila Ibu mengalami flek selama berminggu-minggu tapi saat diperiksa kadar hCG ternyata rendah atau mencapai nol, hal ini bisa karena kondisi hormon yang tidak seimbang. Biasanya dokter akan memberikan progesteron, yang membuat tubuh terkondisi seolah-olah baru menyelesaikan siklus menstruasinya. Setelahnya, Ibu akan mengalami perdarahan yang bisa dianggap sebagai haid, dengan kadar ringan atau berat. * Setelah menstruasi pertama ini, Ibu sebaiknya menunggu beberapa kali haid lagi barulah mencoba untuk hamil lagi. Jika ternyata haid Ibu tidak teratur, dokter bisa meresepkan pil kontrasepsi selama beberapa bulan agar siklus Ibu kembali teratur.
4. Pemulihan mengalami masalah * Perdarahan sedikit demi sedikit berkurang, tapi setelahnya jadi tambah parah. Ibu mungkin harus mengganti pembalut beberapa kali sehari. Keluarnya darah sering disertai dengan gumpalan jaringan berwarna hitam. * Perdarahan berlebihan membuat Ibu kelelahan dan lemas, sementara rasa sakit yang dialami seperti tidak pernah berhenti. * Pemeriksaan kadar hCG memperlihatkan angka lebih dari 500. Dokter mungkin akan menjadwalkan tes hCG ulang. Ibu juga bisa menjalani tes lanjutan untuk memastikan sedang tidak hamil, atau tes lainnya yaitu sonogram.