Yang Bikin Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

By Dini Felicitas, Rabu, 14 Juni 2017 | 05:15 WIB
Perbandingan antara bayi prematur (kiri), bayi usia kelahiran normal tapi hanya berat 1.000 gr (tengah), dan bayi usia 2 hari dengan berat normal (kanan). (Dini Felicitas)

Nakita.id - Ketika bayi Ibu lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu namun berat badannya di bawah rata-rata berat badan normal bayi baru lahir, biasanya dokter akan menyebutnya memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Biasanya, bayi BBLR terlihat lebih kecil dan kepalanya terlihat lebih besar daripada tubuhnya.

Ada banyak penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah. Menurut data dari Lucile Packard Children's Hospital, Stanford University, sekitar 8% bayi yang lahir di Amerika Serikat memiliki berat badan lahir rendah dan jumlah ini terus meningkat. Apa saja faktor yang bisa mempengaruhi kondisi ini?

1. Bayi lahir prematur Bayi baru lahir disebut prematur jika lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Biasanya, bayi akan mengalami pertambahan berat badan lebih banyak menjelang akhir kehamilan. Jika dilahirkan lebih cepat, sebenarnya ia belum mengalami pertumbuhan yang cukup selama di perut Ibu.

2. Bayi mengalami gangguan perkembangan dalam janin Gangguan perkembangan yang selama di rahim menyebabkan bayi dilahirkan dengan ukuran kecil untuk usia kehamilan Ibu (atau sekitar 10% di bawah rata-rata berat badan untuk usia kehamilan Ibu). Jika bayi lahir sesuai perkiraan tetapi masih memiliki berat badan lahir yang rendah, ini bisa dikarenakan faktor genetik maupun gaya hidup Ibu selama hamil.

Ada dua penyebab gangguan perkembangan dalam rahim. Pertama, akibat Ibu mengalami tekanan darah tinggi atau malnutrisi selama hamil. Kedua, karena Ibu mengalami infeksi dalam rahim, gangguan kromosom, serta faktor gaya hidup seperti kebiasaan minum alkohol.

3. Hamil kembar Jika Ibu hamil lebih dari satu bayi, baik kembar dua maupun tiga, biasanya berat badan setiap bayi akan kurang dari 2,5 kg. Ini dikarenakan bayi-bayi bersaing untuk mendapatkan nutrisi dan dalam pertumbuhannya akan saling berdesakan di dalam rahim Ibu. Hasilnya, berat badan lahirnya pun tidak sama dengan bayi bukan kembar.

4. Gangguan plasenta Gangguan seperti plasenta previa atau preeklampsia dapat mempengaruhi aliran darah dan nutrisi ke janin, sehingga bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah.

5. Kelainan pada rahim Fibroid atau malfungsi pada rahim akan mempengaruhi perkembangan bayi di dalamnya. Sementara kelainan di area leher rahim bisa merangsang persalinan prematur, yang membuat bayi lahir dengan berat badan rendah.

6. Diabetes  kehamilan Diabetes kehamilan banyak dikaitkan dengan bayi berukuran besar. Tapi, jangan lupa bahwa diabetes juga bisa membuat Ibu melahirkan prematur, sehingga pada beberapa kasus bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah. Gangguan ini biasanya dikaitkan dengan bayi berukuran besar. Tapi, diabetes bisa membuat Ibu melahirkan prematur, sehingga pada beberapa kasus akan berpengaruh terhadap berat badan bayi.

7. Riwayat persalinan sebelumnya Jika Ibu pernah melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau melahirkan prematur, hal ini bisa terjadi lagi pada persalinan berikutnya.

8. Asupan makanan kurang baik Pola makanan yang minim gizi bisa membuat Ibu tidak mencapai berat badan yang disarankan selama hamil. Dengan sendirinya, bayi pun bisa lahir dengan berat badan rendah karena tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup selama di kandungan.