Anak Nempel Terus Sama Ibu? Ini Cara Agar Ia Jadi Lebih Berani dan Mandiri

By Heni Wiradimaja, Senin, 19 Juni 2017 | 03:15 WIB
Membuat anak agar berani bisa Ibu lakukan dengan berbagai cara (Heni Wiradimaja)

Nakita.id – Nempel terus, deh, kayak perangko! Ujaran ini mungkin sering terdengar pada anak yang terkesan selalu menempel pada Ibu. Jauh sedikit, anak rewel mencari ibunya. Tentu saja hal ini merepotkan, karena ibu jadi tidak leluasa. Mau ke kamar kecil saja tak bisa!

Mengapa ada anak yang seperti itu? Anak yang terus-terusan menempel pada orang terdekat memiliki kecemasan yang bisa disebabkan banyak faktor. Kenyatannya, setiap anak punya rasa keberanian hanya memang saja keberanian ini bisa berubah bergantung pada situasinya.

Susan Davis, Ph.D., seorang psikolog sekaligus penulis buku Raising Children Who Soar megungkapkan anak mungkin malu saat bertemu orang asing, tetapi bisa jadi ia tidak takut ketika mencoba sepeda baru. Untuk itu, Ibu perlu melatih anak untuk membangun rasa amannya meski tidak ditemani. Ikuti caranya berikut ini.

Baca juga: Tip Agar Anak Berani Ke Dokter

1. “Dorong rasa ingin tahu dan kepercayaan diri anak,” ujar Susan Davis. Salah satu cara mendorong rasa beraninya adalah biarkan anak melakukan ini itu tanpa takut salah. Jika anak melakukan kesalahan, contohkan saja bagaimana meakukannya dengan benar tana harus mengkritik dan mengoreksi terus-menerus usahanya. Dengan begtu, anak jadi lebih berani dan bisa belajar dari kegagalannya.

2. Jika selama ini Ibu bersikap overprotektif karena mengkhawatirkan keselamatannya, gunakan pengaman yang bisa meminimalkan risiko cedera anak tanpa membatasi eksplorasinya. Misalnya, saat ia mencoba naik sepeda pastikan ia mengenakan pengaman atau berada di jalan yang aman.

Baca juga: 5 Kebaikan yang Tumbuh pada Anak Jika Sering Main dengan Ayah

3. Jangan mendesak anak untuk cepat berubah menjadi lebih berani. Misalnya kalau si kecil mundur saat bertemu dengan teman baru, jangan buru-buru memintanya untuk bermain bersama. Lebih baik dampingi anak mengenali sekitarnya dan mengatakan hal-hal positif mengenai teman barunya.

4. Jika si kecil merasa tak aman karena takut berjauhan dengan Ibu. Dr. Reznick penulis buku The Power of Your Child's Imagination: Transform Stress and Anxiety Into Joy and Success merekomendasikan agar anak membawa barang kesukaannya saat pergi ke luar rumah.

Baca juga: Ibu Lebih Mudah Stres saat Mengurus Anak daripada Ayah. Ini Alasan yang Tak Terduga

“Misalnya saat bermain ke taman biarkan ia membawa mainan favoritnya. Benda-benda sederhana ini dapat memberikan perasaan kuat atas rasa takut mereka,” ujarnya.

5. Yang tak kalah penting agar anak jadi lebih berani adalah tanamkan perasaan positif padanya saat ia menunjukkan rasa takut. Anak batita biasanya takut  gelap, takut bertemu monster (kalau anak terbiasa mendengar cerita atau menonton tayangan tetang monster), takut badut, takut disuntik,  takut suara petir dan sebagainya.

Kemampuan mengatasi rasa takut dengan membayangkan sisi positif dari hal-hal yang ditakutinya akan membuat anak merasa lebih berani. Kunci dar semua ini tentu saja ada pada orangtua dan pengasuh di rumah. Jika Ibu bisa mengalihkan perasaan negatif (ketakutan) anak menjadi positif, maka perasaan aman akan tumbuh dengan kuat pada anak dan ia jadi lebih berani berpisah dari ibu.