Produk Life Science Karya Bangsa Makin Luwes Melangkah di Masa Depan

By David Togatorop, Sabtu, 24 Maret 2018 | 11:10 WIB
Kepastian hukum membuat Bio Farma makin luwes melangkah (Nakita.id/David Togatorop)

Nakita.id - Moms, kehebatan putra-putri bangsa Indonesia menghasilkan berbagai produk berkualitas yang mampu bersaing dengan produk-produk buatan asing rasanya masih belum banyak diketahui.

Masyarakat Indonesia sering berbangga memakai sebuah produk buatan luar negeri padahal produk itu ternyata buatan Indonesia.

Misalnya saja produk-produk kesehatan.

BACA JUGA: Vaksin Itu Halal Aman Tidak Menyebabkan Autis, Ini Buktinya

Obat-obatan dan vaksin yang dipakai sebagian besar masyarakat Indonesia dan bahkan di luar negeri adalah produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yaitu Bio Farma.

Bio Farma telah memenuhi kebutuhan vaksin lebih dari 130 negara.

Dan kini, Bio Farma telah berubah dari perusahaan riset menjadi perusahaan life science yang sudah memenuhi standar WHO dan beradaptasi dengan teknologi terbaru.

Sesuai dengan visi Bio Farma “menjadi perusahaan Life Science kelas dunia yang berdaya saing global” dan misi untuk “menyediakan dan mengembangkan produk Life Science berstandar internasional untuk meningkatkan kualitas hidup”, sejalan dengan nawacita dan Inpres No 6 tahun 2016 mengenai percepatan kemandirian industri farmasi dan alat kesehatan, dalam 5 tahun ke depan.

BACA JUGA: Ternyata Vaksin Buatan Indonesia Pasok 70% untuk Kebutuhan di Dunia

Pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Bio Farma antara lain adalah dalam bidang pengembangan dan produksi produk plasma (blood product).

Produk plasma (blood product) yang akan diproduksi adalah Albumin, Immunoglobulin dan Faktor VIII yang dibutuhkan untuk kasus penyakit kronis dan keganasan, pengobatan pemeliharaan pasien hemofil dan penyembuhan infeksi maupun kegagalan sistem kekebalan tubuh.

Kemampuan untuk dapat memproduksi Produk Plasma (blood product) di dalam negeri akan memberikan kontribusi yang positif yaitu kemandirian bagi bangsa Indonesia dalam penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien, di mana selama ini banyak produk obat-obatan yang diperoleh melalui impor.