Pola Asuh Ini Dapat Buat Anak Terampil dan Kreatif di Masa Depan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 26 Maret 2018 | 14:44 WIB
Terapkan pola asuh yang membuat anak menjadi kreatif (Pixabay)

Nakita.id – Moms ingin mendapatkan anak yang terampil dan kreatif di masa depan?

Sebaiknya Moms segera menerapkan pola asuh yang satu ini.

Dalam Journal of Educational Psychology volume 81 nomor 2, Wendy S. Grolnick dan Richard M. Ryan mengemukakan pola asuh involvement support dan pola asuh provision of structure.

Nah, jika pola asuh autonomy ini diterapkan secara konsisten maka akan berpengaruh pada kompetisi, self regulation, adjustment, dan achievement.

BACA JUGA: Cukup 20 Menit, Konsep Bermain Ini Dapat Bantu Si Kecil Lebih Cerdas

Kompetisi maksudnya ialah kemampuan anak untuk menguasai atau memahami suatu keterampilan yang bermanfaat.

Adapun yang dimaksud self regulation ialah kemampuan anak dalam mengatur dirinya sendiri.

Dengan begitu ia dapat menerapkan pengetahuannya atau keahliannya yang telah dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

Baik dari segi waktu maupun kegunaan.

Selanjutnya adjustment ialah kemampuan anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Terakhir achievement ialah kemampuan anak untuk menempa atau membentuk dirinya menjadi sosok yang mampu memiliki keahlian tertentu, tetapi pengukurannya lebih pada prestasi.

Lantas, bagaimanakah yang dimaksud dengan pola asuh autonomy?

BACA JUGA: Moms dan Dads Memiliki Peran Tersendiri Dalam Kecerdasan Anak, Begini Penjelasannya

Dilansir dari Serial Buku Nakita: The Golden Years, pola asuh autonomy adalah pola asuh yang mendorong anak untuk mampu melakukan segala sesuatunya sendiri.

Misalnya untuk mengerjakan rutinitasnya sehari-hari seperti makan, mandi, tidur, belajar, bermain, dan sebagainya.

Selain itu, anak juga diajarkan untuk mengambil keputusan sendiri atau mencari solusi saat sedang menghadapi permasalahan.

BACA JUGA: Ini Musik yang Dianjurkan Untuk Diperdengarkan kepada Bayi dalam Kandungan

Di dalam pola asuh ini peran orangtua hanya bertindak sebagai fasilitator untuk mengarahkan dan memberi bimbingan.

Ibaratnya, di dalam pola asuh autonomy ini orangtua berperan di belakang layar dalam kehidupan pribadi anak.

Penting untuk diingat bahwa bertambahnya usia anak maka bertambah pula kemampuan anak.

Oleh karena itu, ketika menerapkan pola asuh autonomy ini orangtua sebaiknya memperhatikan kemampuan dan pencapaian anak.

Baik dalam hal kognitif, bahasa, maupun motoriknya ketika anak melakukan melakukan segala sesuatunya sendiri.

Selain itu, pola asuh ini juga sebaiknya baru diterapkan ketika anak telah memasuki usia 1 tahun.

Sebab dalam usia ini, anak sudah memiliki kemampuan kognitif, bahasa, maupun motorik dengan baik.

BACA JUGA:Kembung Bisa Jadi Tanda Kanker pada Perempuan, Hati-hati Moms!