Anak Telat Berjalan dan Berbicara Waspadai Dyspraxia, Kenali Cirinya!

By Anisyah Kusumawati, Jumat, 30 Maret 2018 | 11:09 WIB
Dyspraxia pada balita ()

 

Nakita.id - Dyspraxia adalah Developmental Coordination Disorder (DCD) pada balita.

Balita yang mengalami disorder biasanya telat duduk, berjalan, dan berbicara.

Hal ini karena balita yang menderita DCD tidak memiliki koordinasi antara pikiran dan tubuh.

BACA JUGA : Kenali dan Cermati 7 Tanda ADHD yang Bisa Dideteksi Sejak Dini

Meskipun anak-anak dengan DCD memiliki kecerdasan normal, gerak mereka biasanya tampak kikuk.

DCD juga populer sebagai 'clumsy child syndrome' atau 'sindrom anak kikuk'.

Beberapa kondisi bisa menyebabkan DCD ini, Moms.

Penyebab dyspraxia belum jelas namun peneliti medis percaya DCD terjadi karena masalah perkembangan dalam sistem pemrosesan informasi otak.

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko gangguan pada balita:

- Kelahiran prematur

BACA JUGA : Cek Sekarang Juga! Inilah Tanda-tanda Dini Autisme pada Bayi

- Berat badan lahir rendah

- Gestational alkohol atau penyalahgunaan narkoba

- Riwayat keluarga DCD

- Cedera otak

Dyspraxia dapat terjadi bersamaan dengan gangguan lain, seperti ADHD atau gangguan mental lainnya.

Terdapat beberapa gejala dari dyspraxia ini , Moms.

 

Berikut adalah gejala dyspraxia umum pada balita.

- Kesulitan dalam berjalan

- Rawan jatuh dan kecelakaan

BACA JUGA : Tanda-tanda Bayi Sehat dan Tumbuh Kembangnya Normal. Bisa Cek Sendiri di Rumah!

- Kesulitan dalam pelatihan toilet (pipis sendiri di toilet).

- Ketidakmampuan memegang benda, menulis, mengendarai sepeda, dan menggunakan alat makan

- Kesulitan dalam melakukan aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi motorik seperti langkah-langkah berjalan, naik tangga, menendang bola, dan lain-lain.

- Memori jangka pendek yang buruk dan kesulitan dalam mengatur berbagai hal dan mengikuti instruksi

- Kesulitan dalam berbicara, mendengarkan, dan bermain imajinatif

- Pengembangan keterampilan sosial yang buruk

- Oversensitivitas terhadap cahaya, kebisingan, sentuhan, dll.

- Cara berjalan yang sangat kikuk

- Kesulitan dalam belajar, erat dengan gangguan autis, gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD) atau disleksia.

 

Nah Moms, bila balita memiliki beberapa tanda di atas terutama memiliki faktor risiko, sebaiknya segera periksakan ke ahlinya ya.