Nakita.id - Setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Karenanya, dengan sebaik mungkin orangtua selalu menetapkan aturan-aturan agar Si Kecil melakukan kewajibannya dengan baik.
Misalnya makan, mandi dan beristirahat tepat waktu.
BACA JUGA: 3 Penyebab Anak Suka Menolak Perintah Orangtua
Namun, alih-alih mengikuti aturan ataupun perintah, Si Kecil malah sering membangkang.
Hal ini mungkin akan membuat Moms frustasi.
Moms, di usia batita, anak mulai mengembangkan kemandiriannya, salah satunya adalah dengan keputusan berkata "Tidak".
Hal ini dilakukan untuk menunjukkan pada dunia, siapa dirinya.
BACA JUGA: Beranjak Dewasa, Potret Cantik Adik Kandung Mendiang Olga Syahputra Curi Perhatian
Anak yang penurut sekalipun, kini mampu mengekspresikan keinginannya seiring dengan makin menga berkembangnya kemampuan berbahasa.
Sayangnya, orangtua malah melihatnya sebagai bentuk pembangkangan.
Baiknya, sebagai orangtua kita harus memahami perkembangan emosi batita dengan bersikap tenang dalam menghadapinya.
BACA JUGA: Ini Penyebab Kakak Shireen dan Zaskia Sungkar Meninggal Dunia
Jika ditelaah, sikap tak mau menurut, justru menunjukkan kemampuan analisis anak yang mulai berkembang.
Begini solusi bijak yang mungkin bisa Moms lakukan.
1. Jangan langsung marah yang malah membuat anak tertekan.
2. Pahami dan biarkan Si Kecil mengomunikasikan keinginannya.
Jika memang wajar, tak ada salahnya untuk dipenuhi.
3. Tanamkan nilai-nilai moral, dalam hal ini pengenalan baik dan buruk.
Dengan begitu, anak jadi tahu apa yang boleh dan tak boleh dilakukan.
4. Jangan banyak melarang karena anak usia ini memang sedang tak suka dilarang, katakan "tidak" hanya untuk alasan yang tepat.
Misalnya saat ia melakukan hal-hal yang berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.
Jelaskan pula alasannya dengan bahasa yang mudah dipahami anak seusianya.
BACA JUGA: Ini Penyebab Kakak Shireen dan Zaskia Sungkar Meninggal Dunia
6. Beri contoh bagaimana mengemukakan pendapat dengan gaya bicara dan sikap yang "manis”.
7. Beri kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan sendiri.
Caranya dengan memberikan pilihan.
Umpama, "Adek mau mau makan dengan lauk ayam bakar atau ikan goreng?"
Daripada orangtua mengatakan, "Adek makannya dengan lauk ayam bakar, ya!"