Risiko Kesehatan Placenta Accreta yang Diderita Kim Kardashian

By Ida Rosdalina, Kamis, 6 Juli 2017 | 08:45 WIB
Risiko Kesehatan Placenta Accreta yang Diderita Kim Kardashian (Ida Rosdalina)

Nakita.id - Kim Kardashian West dan Kanye West berencana untuk memiliki anak ketiga melalui proses yang dinamakan "surrogacy". Berita yang dilansir People ini telah menjadi berita utama, sekaligus menimbulkan banyak pertanyaan tentang proses tersebut.

Selama kelahiran anak pertama Kim, North West, ia menderita komplikasi kehamilan berisiko tinggi yang dikenal sebagai "placenta accreta."

"Persalinan saya cukup mudah, tapi kemudian saya harus melalui itu. Itu adalah pengalaman paling menyakitkan dalam hidup saya! Mereka memberi saya epidural kedua tapi kami berpacu melawan waktu, jadi saya harus menghadapinya," tutur Kim.

(Baca juga : Menyukai Sensasi Hamil, Ibu Muda Ini Menyewakan Rahimnya)

Apa itu Placenta Accreta?

Selama kehamilan normal, plasenta ibu (organ yang memberi oksigen dan nutrisi janin) akan terputus dari dinding rahim setelah ia melahirkan. Tapi, bagi perempuan yang menderita placenta accreta, sebagian atau seluruh plasenta tetap akan menempel.

”Ini adalah komplikasi yang mengancam jiwa dan sangat berbahaya," kata Dr. Brian Levine, mitra pendiri dan direktur praktik Pusat Pengobatan Reproduksi Colorado, kepada Medical Daily.

(Baca juga : Nutrisi Calon Ibu Vegetarian)

Seringkali kondisi ini tidak ada tanda atau gejala, kecuali pendarahan vagina selama trimester ketiga, menurut Mayo Clinic. Kondisi tersebut biasanya terdeteksi melalui ultrasound, yang dapat menyebabkan komplikasi termasuk pendarahan setelah persalinan dan kelahiran prematur.

Hingga akhirnya Kim harus menjalani beberapa operasi untuk memisahkan sisa plasenta dan juga jaringan parutnya.

"Ini semua mencegah saya hamil untuk kedua kalinya. Saya memiliki dokter menakjubkan yang membantu saya melalui keseluruhan proses dan saya sangat bersyukur bisa hamil lagi!," cerita Kim Kardashian.

Dan kini, ibu dua anak ini sangat ingin memiliki anak ketiga. Namun, dokternya memperingatkannya tentang bahaya jika ia hamil lagi. Karena itu, ia mulai mempertimbangkan pengganti atau surrogacy.