nakita.id. - Saat trimester 2, kebutuhan ibu hamil akan kalsium (Ca) semakin tinggi. Bahkan, pertambahannya mencapai 50% atau sekitar 1.200 mg per hari dari kebutuhan kalsium sebelum kehamilan yang hanya 800 mg per hari.
Menurut dr. Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, kalsium dibutuhkan untuk pembentukan gigi dan tulang janin, selain juga berperan penting untuk melancarkan rangsangan pada saraf dan otot janin. Otomatis, proses pembentukan gigi dan tulang janin akan terhambat, jika ibu hamil kekurangan kalsium. Begitu pun rangsangan pada saraf dan otot janin jadi tak lancar. Sementara pada si ibu sendiri, kurang kalsium menyebabkan kesemutan, kejang, bahkan risiko osteoporosis lantaran janin mengambil kalsium dari cadangan tubuh ibu.
Penelitian yang dilakukan WHO menunjukkan, bila ibu hamil mendapatkan asupan kalsium yang mencukupi setiap hari, risiko komplikasi dapat dicegah dan bayi lahir meninggal dapat ditekan. “Komplikasi berbahaya, seperti: hipertensi berat dan lepasnya plasenta, sering terjadi pada mama hamil yang kurang asupan kalsium,” ungkap Dr. Villar, Direktur WHO bagian Maternal and Perinatal Health. Penelitian melaporkan, dengan asupan kalsium yang mencukupi, maka risiko komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan berkurang hingga 24% dan risiko mendapatkan bayi lahir meninggal berkurang hingga 30%.
Baca juga: Ibu Hamil Perlukah Minum Susu?
Karena itulah ibu hamil dianjurkan mengonsumsi setidaknya 1.000 mg kalsium setiap hari agar ibu hamil dan janinnya terhindar dari berbagai risiko yang tak diinginkan tersebut. Kecuali ada data bahwa sebelum kehamilan, calon mama sudah kurang asupan kalsiumnya.
MAKANAN SEHARI-HARI & SUPLEMEN
Dari mana ibu hamil bisa memperoleh asupan kalsium? Sebenarnya mudah saja. Hanya dengan mengonsumsi makanan sehari-hari seperti sebelum hamil, bukan cuma kecukupan kalsium dapat terpenuhi, tetapi juga semua zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan janinnya.
Yang jadi persoalan, tak sedikit ibu hamil mengalami masalah dengan konsumsi makanan dan pola makannya yang kurang terjaga baik. Selain juga, ibu hamil cukup mengalami kendala, seperti sering merasa mual, mengalami morning sickness, dan nafsu makan menurun, terutama di trimester 1. Alhasil, kondisi tersebut berefek pula pada asupan makanan yang didapat ibu hamil. Kurangnya asupan makanan berarti juga asupan gizi yang didapat tak sesuai yang dibutuhkan sehingga ibu hamil berisiko mengalami kurang gizi. Padahal, seperti kita tahu, asupan gizi di masa kehamilan harus terjaga baik, bahkan mestinya “kualitas” kandungan gizinya terus meningkat dibandingkan saat trimester 1.
Bila asupan gizi selama trimester 2 ini tak mencukupi sesuai kebutuhan, ibu hamil berisiko mengalami berbagai hal. Di antaranya: darah tinggi pada kehamilan (preeklamsia) karena kurang mendapat makanan yang mengandung zat antioksidan, seperti: sayuran dan buah. Waspadai, preeklamsia menjadi salah satu penyebab kematian ibu paling banyak.
Baca juga: Susu Cegah Kehamilan Dengan Komplikasi
Makanya, untuk memastikan cukupnya kebutuhan gizi ibu hamil, biasanya dokter akan memberikan suplemen. Ada dua jenis suplemen, yaitu susu dan kapsul (atau sediaan obat lainnya). Keuntungan susu dibanding sediaan kapsul ialah adanya tambahan kalori yang berupa protein, lemak, karbohidrat, dan beberapa zat gizi lain. Selain itu, kalsium dari susu lebih mudah diserap dibandingkan tablet kalsium.
MANFAAT SUSU