Selain kalsium, susu juga mengandung zat-zat gizi lainnya yang dibutuhkan selama masa kehamilan, seperti asam folat dan DHA yang berperan penting dalam pembentukan saraf dan otak janin. Ada pula zat besi agar ibu hamil tak mengalami anemia ataupun melahirkan bayi lebih dini alias pematur dan berat bayi lahir rendah. Susu juga mengandung magnesium yang berperan terhadap aktivitas beberapa enzim pada tubuh, serta sangat berpengaruh terhadap metabolisme protein dan karbohidrat.
Bukan cuma itu, risiko perdarahan pun bisa dicegah dengan asupan asam folat, kalsium, vitamin A dan B kompleks yang terkandung dalam susu. Belum lagi kandungan proteinnya yang berperan untuk pembentukan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil agar tidak terserang penyakit, dan sebagainya.
Masih ada lagi manfaat susu. Ternyata, ibu hamil yang rajin minum susu, kelak anaknya tumbuh tinggi. Itu temuan dari tim riset Denmark, Amerika Serikat, dan Islandia. Anak yang lahir dari mama yang rutin minum susu sebanyak 150 mililiter setiap hari cenderung lebih tinggi saat dewasa. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition. Selain tumbuh tinggi, si anak di usia remajanya memiliki kadar insulin dalam darah lebih tinggi sehingga berisiko lebih rendah terkena diabetes.
Dari Inggris, peneliti menemukan, ibu hamil yang minum susu memiliki bayi dengan tingkat kecerdasan lebih tinggi. Ini karena susu kaya akan yodium. Demikian seperti dikutip Daily Mail. Konsumsi yodium berpengaruh pula pada kemampuan membaca. Alasannya, kandungan yodium pada susu sangat penting untuk memproduksi hormon dalam kelenjar tiroid. Hormon itu memiliki efek langsung terhadap perkembangan otak janin.
Jika ibu hamil tidak suka susu, unsur kalsium selain didapat dari susu, juga bisa diperoleh dari telur, kacang-kacangan, jeruk, wortel. Begitu pun zat gizi lainnya, seperti: zat besi bisa didapat dari sayur dan daging merah; magnesium terdapat juga pada daging merah, ikan, sayur; sementara asam folat juga bisa didapat dari hati sapi dan kacang-kacangan. Suplemen selama kehamilan bentuk kapsul juga banyak dan lebih murah.
Baca juga: 6 Masalah Makan Ibu Hamil
Sedangkan bagi ibu yang punya alergi terhadap susu sapi, boleh dipertimbangkan susu kedelai sebagai pengganti. Penelitian sebelumnya menyebutkan, ibu hamil tak disarankan mengonsumsi susu kedelai lantaran mengandung tinggi estrogen dan bisa memengaruhi perkembangan janin. Akan tetapi, riset baru menunjukkan hasil sebaliknya. Ibu hamil boleh mengonsusi susu kedelai karena justru mengandung gizi yang baik. Demikian dikutip livestrong.com.
Dr. Miriam Stoppard, penulis buku Conception, Pregnancy and Birth, menyarankan ibu hamil mengonsumsi susu kedelai. Meski kalsium pada susu kedelai lebih rendah dibanding susu sapi, begitu pun dengan kandungan asam lemak omega 3-nya, namun susu kedelai lebih sehat untuk jantung daripada sumber protein yang berasal dari lemak hewani. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR