Sssst....Ternyata Ini Rahasianya Agar Cepat Hamil !

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 13 Juli 2017 | 00:00 WIB
Hubungan seksual suami-istri sebaiknya dilakukan pada masa subur sang istri sehingga diharapkan terjadi peristiwa pembuahan sebagai cikal-bakal terbentuknya janin. (Santi Hartono)

Nakita.id. -  Secara teori, suatu kehamilan bisa terjadi karena adanya pertemuan antara sel sperma (laki-laki) dan sel telur (perempuan) yang berlangsung pada masa subur perempuan tersebut. Jadi, hubungan seksual suami-istri sebaiknya dilakukan pada masa subur sang istri sehingga diharapkan terjadi peristiwa pembuahan sebagai cikal-bakal terbentuknya janin.

Lalu, kapan masa subur tersebut? Menurut keterangan dr. Farah Dina, SpOG dari RS Hermina Bogor seperti termuat di Tabloid Nakita 845, bila siklus haid teratur (kurang lebih siklus 28 hari), mudah sekali menghitung terjadinya masa subur. Biasanya dimulai antara hari ke-10 sampai ke-17 dari haid pertama. Hubungan intim dapat dilakukan setiap dua hari sekali untuk mendapatkan mutu/kualitas sperma yang baik. Misalnya, dari rentang hari tersebut, dilakukan hubungan intim pada hari ke-10, 12, 14, 16 atau 11, 13, 15, 17.

Baca juga: 5 Kebiasaan Yang Harus Dilakukan Pasangan Baru Agar Cepat Hamil

Setelah mengetahui masa subur, hal berikut yang perlu diketahui agar kehamilan segera terjadi adalah mengatur posisi berhubungan intim. Penting diketahui, bentuk rahim berbeda-beda posisinya: ada yang mengarah ke depan (antefleksi), ada juga yang mengarah ke belakang (retrofleksi).

Untuk mempercepat terjadinya kehamilan, perempuan dengan rahim antefleksi disarankan melakukan hubungan seksual dengan posisi misionaris atau disebut juga man on top, yaitu istri berbaring telentang, sedangkan suami berada di atasnya. Dengan posisi ini, sperma yang dikeluarkan tidak mudah keluar kembali dari vagina.

Baca juga: Kapan Harus Melakukan Seks Agar Cepat Hamil

Posisi ini juga dikenal dengan istilah CAT (Coital Alignment Technique). Berdasarkan penelitian, gerakan pada posisi ini memperbesar peluang kehamilan. Caranya, suami berada di atas istri dan bergerak maju mundur sambil mencondongkan berat badannya ke arah bahu istri. Di saat bersamaan,  istri mengangkat pinggul sehingga sejajar dengan pinggul suami. Istri dapat juga memutar pinggul untuk mensimulasi orgasme.

Sedangkan, bagi perempuan dengan rahim retrofleksi, dianjurkan posisi hubungan intim yang  membelakangi suami, disebut juga dengan istilah doggy style. Pada posisi ini, perut istri menempel di kasur atau terangkat seperti sedang merangkak. Penetrasi dari belakang memungkinkan penis masuk lebih dalam, sehingga sperma yang terpancar lebih dekat ke sel telur.

Posisi hubungan seksual perlu diperhatikan karena  akan memengaruhi masuknya sperma ke dalam rahim sehingga jalan sperma menuju sel telur akan lebih maksimal.  Untuk mengetahui posisi rahim, bisa melalui pemeriksaan USG atau periksa dalam oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. (*)