Nakita.id.- Menurut keterangan dr. Farah Dina, SpOG dari RS Hermina Bogor seperti termuat di Tabloid Nakita 845, contohnya, faktor yang memengaruhi terjadinya suatu kehamilan yang baik adalah alat reproduksi yang sehat baik dari suami maupun istri.
“Perlu diingat, bila pasangan sudah menikah selama 1 tahun—dengan catatan, tanpa alat kontrasepsi dan berhubungan seks teratur setiap minggunya—tetapi belum juga terjadi kehamilan, perlu dicurigai adanya kondisi tertentu yang menghambat kehamilan. Istilah medisnya adalah infertilitas. “
Bila kemungkinan infertilitas yang terjadi, suami dan istri perlu melakukan konsultasi dengan dokter. Farah mengatakan, dokter akan menyoroti hal-hal yang ditengarai menjadi penghambat.
Baca juga: 5 Pantangan Jika Ingin Cepat Hamil
1. Faktor alat reproduksi
Terdiri dari disfungsi seksual dan melemahnya alat reproduksi dari suami dan istri. Misalnya fungsi sperma dan alat reproduksi si ibu. Pada pemeriksaan fungsi sperma, dokter bisa menyarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah mutu spermanya baik atau tidak. Pemeriksaan analisis sperma bisa mengidentifikasi jumlah sperma, bentuk sperma, dan pergerakan sperma.
Sedangkan pada istri, pemeriksaannya meliputi, apakah terdapat kelainan yang menyebabkan alat reproduksinya tak berfungsi dengan baik. Misalnya, karena mengalami keputihan, kista, miom dan saluran indung telur tertutup. Untuk program hamil pada kasus-kasus infertilitas dapat didiskusikan dengan dokter obsgin.
Selanjutnya, disfungsi seksual adalah suatu kondisi dimana melemahnya fungsi seksual seseorang. Misalnya, pada laki-laki terjadi gangguan ereksi atau ejakulasi dini. Sedangkan masalah seksual yang terjadi pada perempuan adalah frigiditas atau vaginismus (nyeri setiap kali berhubungan).
Tentu harus dilakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebabnya. Disfungsi seksual bisa terjadi karena penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, atau masalah psikis, juga penggunaan obat-obatan tertentu atau obat-obatan terlarang.
Selanjutnya perlu diupayakan penanganan agar hubungan seksual suami-istri dapat dilakukan dengan baik kembali. Misalnya, melakukan terapi secara medis dan emosional. Untuk memperbaiki kondisi tersebut diperlukan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan fisik suami dan istri, juga kondisi psikis masing-masing pasangan. Pemeriksaan secara medis dan emosional ini perlu melibatkan beberapa dokter ahli, seperti: dokter penyakit dalam, obsgin, andrologi, hingga psikiater.
Baca juga: Penyebab Sulitnya Dapat Momongan
2. Gaya hidup yang salah dan kurang rileks