Nakita.id - Ada beberapa kondisi yang bisa memperburuk perilaku tidur bayi yang normal. Untuk itu, perlu dipertimbangkan jika kondisi ini mungkin menjadi alasan mengapa bayi sering terbangun pada jam-jam tidur krusialnya, atau jika bayi tetap terjaga untuk waktu yang lebih lama, menangis berlebihan atau sulit menenangkannya dari segala upaya yang telah dilakukan. Berikut empat hal yang bisa Ibu pertimbangkan!
# 1: Penyakit Gastro-Oesophageal Reflux
Refluks adalah proses fisiologis normal dan dialami 73% bayi pada bulan-bulan pertama kehidupan. Tapi, kondisi ini tidak selalu memerlukan perawatan yang sama seperti kebanyakan bayi pada umumnya.
Kurang dari 4% bayi mengalami refluks pada usia 12 bulan. Namun, dalam 1 dari 300 bayi, refluks yang dialami tidak normal dan sesuai dengan diagnosis penyakit refluks gastroesofagus (GORD), di mana ini adalah kondisi medis dan dapat berdampak pada banyak area kesehatan dan perkembangan bayi.
GORD bisa menyulitkan bayi untuk tidur nyenyak. Jika bayi didiagnosis dengan GORD, pertimbangkan untuk menyelidiki alergi makanan dan sensitivitas yang mungkin terkait dengan kondisi tersebut.
(Baca juga : Anak Sering Terbangun dan Menangis)
# 2: Alergi, Intoleransi dan Sensitivitas
Jika bayi menderita alergi, intoleransi dan sensitivitas yang tidak terdiagnosis atau tidak terkontrol, maka penyebab ketidaknyamanan menjadi masalah bayi saat tidur dan menetap.
Bagi beberapa bayi, tanda-tanda alergi dan sensitivitas mudah dikenali. Bagi ibu menyusui, sebelum mengenalkan padatan, perhatikan segala alergi, intoleransi dan sensitivitas yang bayi miliki. Atau cek ke dokter untuk memastikan pengobatan lebih lanjut.
# 3: Tongue Tie
Tongue Tie atau lidah kelu memang menyebabkan masalah bagi beberapa pasangan ibu-bayi, dan oleh karena itu, sebaiknya pertimbangkan segala kemungkinan terbaik bagi keduanya.
Kondisi ini dapat menyebabkan masalah tidur dengan beberapa cara: menjadi penyebab gejala refluks yang mungkin mereda pasca pelepasan tongue tie. Selain itu, menyebabkan masalah makan di mana bayi perlu diberi makan lebih sering dan lebih lama karena pembatasan oralnya. Hal ini juga bisa berperan dalam sleep apnea yang membuat tidur nyenyak sangat sulit untuk dicapai.