Nakita.id - Ketika sampai membahas tentang gizi dan makanan sehat, ada banyak kesalahpahaman yang dialami beberapa orang tua. Terutama akibat banyaknya informasi terkini seputar nutrisi dan kebutuhan pakan anak-anak.
Lalu, bagaimana orang tua bisa mengarahkan anaknya ke jalan yang benar? Ahli Badan Promosi Kesehatan dan ahli diet Li Xinyi coba membantu orang tua untuk menghilangkan beberapa kesalahpahaman yang umum.
1# Asupan makanan anak tidak boleh dibatasi. Nafsu makan yang besar merupakan pertanda anak yang sehat
Anak-anak yang sedang tumbuh seharusnya tidak memiliki batasan makanan, namun porsi harus dikontrol, dengan menggunakan jumlah porsi yang disarankan untuk kelompok makanan sebagai panduan.
(Baca juga : Jangan Percaya 5 Mitos Tentang Makanan Bayi Ini)
Ibu bisa mendorong anak untuk makan lebih banyak biji-bijian utuh, dimulai dengan makanan pokok sehari-hari seperti roti. Roti gandum halus dan lembut yang tersedia di supermarket menjadi pilihan awal sebelum mengenalkan anak ke makanan sehat lainnya, seperti beras merah.
2# Gula membuat anak hiperaktif
Gula mungkin bukan penyebab hiperaktif anak. Studi telah menemukan bahwa hal itu tidak mempengaruhi perilaku atau kognisi anak-anak.
Namun, konsumsi gula bisa menyebabkan gejala hiperaktif pada anak-anak karena gula cepat diserap ke dalam darah. Hal ini menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat, menyebabkan aliran adrenalin semakin cepat yang terlihat seperti hiperaktif.
(Baca juga : 11 Mitos tentang Tanda Lahir Bayi)
Mengonsumsi terlalu banyak gula dikaitkan dengan obesitas dan kesehatan mulut yang buruk, termasuk gigi berlubang. Jika anak menginginkan minuman yang manis, berikan ia pilihan buah stroberi atau apel untuk minum.
3# Buah adalah pengganti yang cukup bagus jika seorang anak menolak untuk makan sayuran