Baik buah dan sayuran harus dikonsumsi setiap hari tanpa mengganti yang lain karena keduanya adalah dua kelompok berbeda, yang menawarkan kombinasi unik dari nutrisi dan fitokimia. Misalnya, sayuran pada umumnya lebih tinggi pada zat besi, folat dan serat makanan.
Buah-buahan pada umumnya lebih tinggi pada vitamin C. Mereka biasanya dimakan mentah, yang membantu mempertahankan nilai gizi dari vitamin C itu sendiri. Dengan mengonsumsi buah dan sayuran, seorang anak akan mendapatkan manfaat dari beragam nutrisi penting dan fitokimia. Untuk meningkatkan kesukaan anak pada buah, cobalah menyajikan buah dingin dalam bentuk seperti bola semangka, hati stroberi dan bintang buah kiwi/naga.
4# Ngemil di sela makanan utama harus dihindari
Makanan ringan tidak baik untuk kesehatan, namun makanan tersebut dapat memainkan peran penting dalam makanan anak jika tersedia pilihan nutrisi.
Contoh makanan ringan yang bergizi sehat adalah yogurt dengan buah, keju dan kerupuk gandum atau batang sayuran dengan sedikit saus seperti selai kacang atau hummus (dibuat dari buncis). Camilan semacam itu adalah alternatif yang baik dari keripik kentang atau biskuit, dan dapat memuaskan rasa lapar dan mencegah anak makan terlalu banyak pada makanan berikutnya.
(Baca juga : 10 Mitos Kesehatan Secara Umum)
5# Lemak tidak sehat
Lemak adalah nutrisi penting dalam makanan anak. Adanya lemak dalam tubuh mampu menyediakan energi dan membantu menyerap, mengangkut dan menyimpan vitamin dalam tubuh. Namun, terlalu banyak lemak, terutama lemak jenuh dan trans dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan, mengakibatkan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.
Pilih lemak tak jenuh (asam lemak omega-3 dan omega-6) yang ditemukan pada ikan berminyak seperti salmon dan sarden, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR