1 Batita Meninggal, Saudara Lain dalam Kondisi Kritis Setelah Berkunjung ke Kebun Binatang

By Ida Rosdalina, Jumat, 4 Agustus 2017 | 00:00 WIB
Tragedi kakak beradik Kallan dan Kade (Ida Rosdalina)

Nakita.id - Seorang batita perempuan dinyatakan meninggal dunia, sementara kakaknya masih berada dalam kondisi kritis karena tertular infeksi bakteri setelah kunjungan ke kebun binatang.

Tyffani Maresh mengatakan, anak-anaknya Kallan dan Kade jatuh sakit pada Minggu (16/7) akibat shiga toxin yang buruk sehingga menciptakan bakteri, atau STEC, yang mengakibatkan diare dan muntah darah yang tidak kunjung berhenti.

Sementara penyebab infeksi belum dikonfirmasi lagi, ada kekhawatiran bahwa anak-anak ini telah menyentuh hewan di A Maze'n Farmyard di dekat Eden Valley, Minnesota.

(Baca juga : Tip Mencegah Infeksi Virus pada Anak)

Hewan-hewan peternakan tersebut telah diambil saat Departemen Kesehatan Minnesota menyelidiki bagaimana Kallan (3), dan Kade (5), tertular STEC, yang menyebabkan Hemolyic Uremic Syndrome atau HUS.

"Racun dari bakteri tidak hanya merusak ginjal Kallan tapi juga sistem syarafnya," tulis Tyffani dalam sebuah pos di Caring Bridge.

Otak dan jantung Kallan mengalami kerusakan parah, dan malangnya nyawanya sudah tidak dapat tertolong. Ibu dua anak ini menambahkan, sebelumnya ia menyuruh Kallan untuk membersihkan tubuh dengan cara mandi.

Pengawas Departemen Kesehatan Minnesota Joni Scheftle mengatakan kepada Minnesota Star Tribune bahwa kematian akibat HUS sangat jarang terjadi. Namun, dikatakan bahwa anak-anak dan orang tualah yang paling berisiko.

(Baca juga : Mencegah Infeksi Tali Pusat pada Bayi)

"Dalam sindrom itu, sel darah mereka hancur, dan juga ginjal berhenti berfungsi. Kondisi ini sangat serius, ada yang harus dirawat inap dalam jangka waktu panjang dan kadang-kadang berujung kematian," katanya.

Sejak kasus ini terjadi dan viral, hewan dari Kebun Binatang Maze'n dekat Eden Valley, Minnesota, telah dikosongkan.

"Normal, sehat baik untuk hewan dapat membawa kuman yang bisa membuat orang sakit, dan Anda tidak bisa membedakannya dengan melihat hewan, mana yang bisa menularkan kuman dan mana yang tidak," tutur Joni.

Joni mengatakan bahwa kebun binatang hanyalah satu sumber yang mungkin diselidiki untuk penyakit anak-anak tersebut. Ia juga menyarankan agar ada sejumlah tindakan pencegahan yang dilakukan keluarga yang mengunjungi kebun binatang atau setelah melakukan kontak dengan hewan.

"Sangat penting mencuci tangan segera setelah mengunjungi hewan," ujarnya. "Hal kedua adalah menghindari kontak langsung dengan mulut, jadi itu berarti tidak makan atau minum di sekitar hewan, mengeluarkan dot atau botol, saat Anda sedang mengunjungi binatang."

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS,  kebanyakan bakteri E. coli tidak berbahaya, tapi beberapa dapat menyebabkan penyakit serius. "Jenis E. coli yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan hewan atau manusia," catat CDC.

(Baca juga : Persalinan Prematur Bisa Dipicu Infeksi Bakteri di Vagina)

Sebuah lembar fakta yang dikeluarkan oleh People for the Ethical Treatment of Animals, menyatakan bahwa "Kebun binatang adalah tempat berkembangnya patogen yang serius, termasuk bakteri E. coli dan salmonella, dan bertanggung jawab atas beberapa kejadian penyakit serius pada anak-anak.”

"Para ahli memperingatkan bahwa infeksi dapat menyebar melalui kontak hewan langsung atau bahkan tidak langsung," catat PETA, "Area di sekitar kandang hewan dapat dipenuhi bakteri, dan anak-anak dapat membawa bakteri ke rumah melalui pakaian mereka. Mencuci tangan tidak melakukan apapun untuk mencegah penyebaran E. coli dengan inhalasi. "

Dalam update terbaru pada hari Rabu, Tyffani mengatakan bahwa Kade masih berjuang, melawan rasa sakit dan mual.

"Laboratorium masih menunjukkan bahwa sel darah merahnya dihancurkan oleh racun-racun buruk," tulisnya, menambahkan bahwa ia telah menerima transfusi darah lain dan tetap menjalani dialisis.

(Baca juga : Beda Pilek Karena Alergi dan Infeksi)

"Kami berdoa agar ada tanda stabilitas dalam transfusi darahnya di pagi hari dan memiliki kontrol rasa sakit dan mual yang lebih baik besok." Saat orang tua berdoa untuk kesembuhan anak pertamanya, Tyffani dan suaminya, Joseph, sedang berduka atas kehilangan anak perempuan mereka, Kallan.