Cara Menindik Telinga Bayi yang Dapat Menghindari Infeksi

By Dini Felicitas, Kamis, 27 Juli 2017 | 00:00 WIB
Ada cara aman untuk menindik telinga bayi. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Di Indonesia, menindik telinga bayi perempuan merupakan tradisi yang sudah lama dilakukan. Tetapi, ternyata kegiatan menindik telinga bayi yang bagi orangtua di beberapa negara dianggap sebagai hal yang wajar, tidak berlaku di Amerika. Tidak semua ibu di sana setuju untuk melubangi telinga bayinya karena hal itu dianggap sebagai sebuah "penyiksaan".

Meski mendapatkan kritik, seorang ibu asal Amerika, Crystal Lynn, tetap memilih untuk menindik telinga bayinya, Emily, saat masih berusia empat bulan. “Kami memilih untuk menindik anak perempuan kami di usia yang sangat muda. Karena, anak yang ditindik saat berusia lebih besar, antara 5-10 tahun, mendapatkan infeksi karena tidak berhenti menyentuh lukanya,” jelas Crystal.

Meski bayinya merasa kesakitan saat ditindik, ibu tiga anak ini tidak menyesal karena menurutnya sakit yang dirasakan hanya bertahan 30 detik. Setelah itu, orangtua bisa merawat luka si bayi agar terhindar dari infeksi.

Jadi bagaimana sebenarnya pendapat para ahli mengenai aman-tidaknya menindik telinga bayi?

American Academy of Pediatrics (AAP) berpendapat bahwa sebaiknya orangtua menunggu hingga anak agak besar jika ingin menindik telinganya. APP tidak menyarankan untuk menindik telinga saat anak masih bayi dan memakaikannya anting karena risiko menelan anting secara tidak sengaja sangat tinggi.

Tetapi jika orangtua tetap menginginkan anak untuk ditindik saat masih bayi, APP merekomendasikan untuk melakukannya dua minggu setelah bayi mendapat imunisasi tetanus, yang biasanya dijadwalkan saat bayi berusia dua bulan.

Pendapat yang sama juga diucapkan oleh Wendy Sue Swanson, MD, seorang penasihat keluarga dan dokter anak di Seattle Children's Hospital. Menurutnya, meski tiap orangtua memiliki pendapat dan keyakinan masing-masing, dia menyarankan untuk menunggu hingga bayi berusia enam bulan.

“Kapanpun telinga ditindik, kesempatan untuk mendapatkan infeksi terbuka lebar. Dan karena sistem kekebalan bayi masih berkembang, sebaiknya orangtua menunggu hingga bayi berusia paling tidak enam bulan untuk bisa ditindik,” jelasnya.

Jika orangtua memutuskan untuk menunggu hingga anaknya besar, Swanson berpendapat waktu yang terbaik adalah saat anak berusia 10 tahun atau saat mereka sudah bisa menyatakan pendapatnya. Semakin besar usia anak maka kemungkinan mereka untuk bisa bertanggung jawab merawat telinganya setelah ditindik juga semakin besar.

Jika bayi sudah ditindik telinganya, maka pemilihan anting yang bisa digunakan juga harus diperhatikan orangtua. Memilih anting secara serampangan bisa membawa dampak negatif pada telinga bayi, yaitu menimbulkan ruam, gatal, atau luka akibat infeksi.

Menurut Bruce A. Brod, MD, profesor dermatologi klinis di University of Pennsylvania Health System, anting yang mengandung nikel dan kobalt tidak direkomendasikan untuk bayi karena umumnya menimbulkan reaksi alergi pada anak. Itulah mengapa beberapa anak alergi memakai anting dari emas putih karena mengandung logam-logam tersebut. Untuk amannya, pilihlah anting berbahan baja anti karat, platina, titanium, atau emas 14 karat.