Aturan Pemberian Makan Bayi Usia 10 Sampai 12 Bulan

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 11 Agustus 2017 | 08:30 WIB
Belajar Makan Sendiri dengan Finger Food (Puri)

Nakita.id - Pada saat bayi mencapai usia 9 atau 10 bulan, ia mungkin sudah mulai akan menjalani rutinitas tidur normalnya. Beberapa dari bayi akan tidur untuk waktu yang lebih lama dan bangun sekali pada malam hari, sementara yang lainnya dapat tidur sepanjang malam di usia ini.

Pada usia ini bayi juga akan mulai mengonsumsi makanan padat. Tapi, karena perutnya yang masih begitu kecil, bayi tidak akan makan dalam jumlah besar ketika sarapan, makan siang dan makan malam. Bayi di usia ini masih makan dalam porsi lebih kecil, yang diselingi dengan camilan sehat.

Baca juga : Dasar-dasar Pemberian ASI untuk Bayi Usia 1 Sampai 3 Bulan

Jadwal Makan Bayi Usia 10-12 Bulan

Sebagian besar bayi telah melakukan rutinitas makan-tidur-main pada usia ini, sehingga berikut hal-hal yang perlu dilakukan:

- Bayi perlu minum 570-960 gram susu setiap hari. Ibu bisa mengenalkan susu sapi kepada bayi saat ia telah menginjak usia 1 tahun kehidupan.

- Bayi juga harus aktif makan padatan 3 kali sehari. Makanan tidak harus yang sifatnya membosankan atau sama, justru padatan harus terdiri dari banyak variasi dan kreativitas.

- Bayi harus makan sendiri, tidak peduli seberapa berantakannya dan tawarkan berbagai makanan berukuran gigitan bayi, seperti sayuran, buah, potongan daging dan ayam, serta sereal yang diperkaya zat besi.

Baca juga : Kronologi Memberi Makanan pada Bayi

Bagaimana Tanda Bayi yang Berumur 10-12 Bulan Ingin Makan?

Kebutuhan susu pada usia ini masih tetap menjadi yang terpenting dalam sumber makanan bayi, namun makanan padat sangat penting untuk perkembangan kesehatannya.

Bila bayi telah berusia 10 sampai 12 bulan, sekarang saatnya untuk beralih dari makanan bayi ke makanan meja.

Ini juga merupakan saat yang tepat untuk menyapih bayi dari payudara ke botol serta menyiapkan jadwal makan yang sehat.

1# Perkenalkan cangkir dan sedotan terbuka kepada anak: Mengenalkan cairan dalam cangkir terbuka sekitar usia 10 bulan memiliki manfaat yang besar. Biarkan bayi menghisap susu, air dan jus dari cangkir terbuka dengan bantuan sedotan.

Ini adalah keterampilan perkembangan penting yang memungkinkan anak menggunakan otot di dalam mulut dan sekitarnya dengan cara yang berbeda.

Menghisap cairan menggunakan sedotan dari cangkir terbuka membantu bayi dalam perkembangan wicara mereka dan pada usia 10-11 bulan, kebanyakan anak siap untuk maju ke tonggak sejarah ini.

Baca juga : Hindari Memberi Makanan Hambar Pada Bayi

2# Dorong kebebasan anak: Jika bayi ingin makan sendiri, biarkan ia melakukannya. Ia mungkin ingin mengangkat segala jenis makanan dengan menggunakan jari-jarinya dan segera mengunyah makanannya.

Bayi akan mengunyah potongan-potongan kecil dan meninggalkan bagian yang tersisa di piring. Atau mungkin ingin mengambil sendok dan memberi makan diri sendiri. Kita bisa membiarkan anak melakukan ini dengan sedikit dukungan.

Pujilah anak saat ia melakukannya dengan baik. Dorong ia untuk mandiri dan mengembangkan pilihan dan selera makan yang sehat di awal kehidupannya.

3# Sertakan berbagai makanan: Membatasi perkembangan bayi dengan memberikan jenis makanan yang sama setiap hari akan membuat bayi membatasi keinginan terhadap makanan baru.

Biarkan kreativitas kita bekerja dan ciptakan resep makanan bayi sehat yang menarik dan berwarna-warni untuk menarik perhatian serta menambah nafsu makannya. Makanan berwarna tidak hanya menarik indra bayi, tapi juga membuatnya terbuka untuk mencoba dan bereksperimen dengan makanan baru.

Baca juga : Panduan bagi Bayi untuk Mulai Makan Padat

Yang Harus Dikonsumsi Bayi Usia 10-12 Bulan

1# Apa yang orangtua makan: Ibu mungkin ingin mulai bereksperimen dengan memberi makan bayi dengan jenis makanan yang sama seperti yang dimiliki keluarga lainnya.

Bisa jadi sebagai orangtua, kita ingin memberi makan kepada bayi campuran sehat dari karbohidrat, protein, vitamin dan mineral melalui sereal, kacang polong, buah-buahan dan sayuran.

2# Protein: Protein bisa terkandung dari telur, kacang, ikan, bakso, hummus, kacang polong dan kacang-kacangan lainnya yang dihaluskan.

Selain protein, beberapa ide pemberian karbohidrat untuk bayi termasuk roti mentega, beras merah, telur, potongan ayam dan daging, muffin, oatmeal, pancake, kentang tumbuk dan ubi jalar, serta masih banyak lagi. Ibu juga bisa memberi makan semua jenis buah untuk bayi.

3# Makanan rumahan: Bayi perlu makanan segar dan belum diproses, yang mengandung terlalu banyak garam dan rempah-rempah. Makanya, sebisa mungkin berikan makanan rumahan dan buah segar.

Baca juga : Cara Memberi Makan yang Aman untuk Usus Bayi

4# Kurangi gula dan lemak: Makanan manis dan makanan berlemak harus dijaga agar tetap minimal karena tidak sehat, dan menyebabkan kerusakan gigi sejak dini.

5# Susu: Kurangi jumlah susu formula pada bayi yang diberi ASI eksklusif. Jangan berhenti menyusui bayi sama sekali. Selain itu, jangan menebus jumlah ASI yang berkurang dengan mengganti susu formula.

Sebagai gantinya, cobalah mengenalkan susu sapi ke dalam daftar makanan  bayi dan batasi hingga satu atau dua kali sehari. Makanan berbahan dasar susu seperti keju, custard, yogurt dan sejenisnya. (*)