Diet dan Olahraga Selama Hamil Turunkan Risiko Persalinan Caesar

By Saeful Imam, Selasa, 8 Agustus 2017 | 05:00 WIB
Ibu Hamil yang Rajin Olahraga, Perkecil Risiko Sakit Jantung Anak (Ipoel )

Nakita.id - Beberapa perempuan yang memiliki masa-masa subur atau sedang hamil adalah ia yang kebanyakan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini membuat calon ibu dan bayi berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan, dan di kemudian hari.

Mengonsumsi makanan sehat memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Studi menunjukkan, jika Ibu menghindari makanan cepat saji dan makanan olahan, maka obesitas selama kehamilan dapat dicegah.

(Baca juga : Jenis Olahraga untuk Ibu Hamil Agar Persalinan Lancar)

Namun, masih saja ada di antara ibu hamil yang merasa khawatir tentang keamanan berolahraga selama kehamilan. Padahal hal ini memberikan sejumlah manfaat yang bisa didapat, baik untuk calon ibu dan bayi.

Penelitian baru-baru ini mengonfirmasi bahwa, baik olahraga maupun makanan yang baik memiliki dampak positif pada saat kita akan melahirkan nantinya. Sebuah analisis baru menunjukkan, diet dan olahraga yang tepat dapat menurunkan risiko perempuan hamil menderita diabetes gestasional atau harus melakukan persalinan caesar.

Penelitian menemukan diet sehat, dikombinasikan dengan aktivitas fisik, secara signifikan mampu mengurangi kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan rata-rata 0,7 kilogram.

Gaya hidup yang lebih sehat mengurangi risiko ibu hamil mengalami diabetes gestasional hampir 25%. Manfaat ini diamati secara konsisten, terlepas dari indeks massa tubuh ibu (BMI), usia, etnisitas, atau kondisi medis yang ada.

(Baca juga : Apa Tanda Ibu Hamil Kelebihan Berolahraga)

Temuan penting lainnya dari analisis ini adalah bahwa gaya hidup sehat mengurangi risiko persalinan caesar sekitar 10%.

Gaya hidup saat ini dan akses terhadap makanan olahan tinggi berarti perempuan lebih cenderung dianggap kelebihan berat badan, atau bahkan obesitas, saat mereka hamil. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat mempengaruhi kesuburan karena akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Obesitas juga dikaitkan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang merupakan penyebab umum infertilitas lainnya.

Jika ingin memastikan berat badan sehat dan ideal, kita perlu membuat pilihan yang baik tentang adanya olahraga atau senam hamil yang ringan. Terhindar dari persalinan caesar sama saja mengurangi risiko infeksi, kehilangan darah, meminimalkan kesempatan melahirkan caesar di masa depan. Sebab, ibu  yang melahirkan caesar kemungkinan besar harus melahirkan secara caesar juga pada kehamilan berikutnya. 

(Baca juga : Tip Olahraga Bagi Ibu Hamil)

Bayi juga mendapat manfaat dari lahir secara vaginal atau normal, karena persalinan caesar meningkatkan risiko kelahiran prematur, masalah pernafasan, luka dan masalah kesehatan jangka panjang.

Tetap sehat selama kehamilan berarti bayi akan mendapatkan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan. Ini mengurangi risiko anak terkena diabetes atau menjadi gemuk selama masa kanak-kanak dan dewasa.

Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa perempuan yang memiliki berat badan sehat dan melakukan beberapa bentuk olahraga selama kehamilan cenderung memiliki kelahiran normal. Selain itu, peneliti mendorong ibu hamil untuk makan lebih banyak ikan dan minyak zaitun, makanan yang lebih banyak serat, dan mengurangi minuman manis.

Dalam penelitian, olahraga bersepeda, renang, menari merupakan sebagian besar olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan, dengan catatan berolahraga dengan hati-hati dan jangan memaksakan diri terlalu keras.

(Baca juga : Stop Olahraga Saat Hamil Jika Mengalami Tanda Ini)

Kegiatan yang paling aman dan paling produktif adalah berenang, berjalan kaki, dan bersepeda stasioner dalam ruangan. Meningkatkan kesehatan sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi risiko komplikasi yang dapat menyebabkan persalinan caesar. Ini akan memberi manfaat bagi ibu dan bayi, dan mengurangi biaya perawatan rumah sakit.