Duh, Anak Dua Tahun Jatuh dari Lantai Tiga Sekolah di Ciputat. Begini Kondisinya Sekarang!

By Saeful Imam, Senin, 14 Agustus 2017 | 04:45 WIB
Jatuh dari Lantai Tiga, Anak Dua Tahun Sempat Tak Sadarkan Diri, Lalu Meninggal Dunia (Saeful Imam)

Nakita.id - Fasilitas keselamatan yang disediakan beberapa lingkungan sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh dari pihak sekolah. Namun, bukan hanya pihak sekolah, orangtua juga harus selalu mengawasi setiap gerak-gerik anak-anaknya yang sedang bermain.

Jika keduanya tidak sejalan, tentu semua itu bisa membahayakan nyawa anak kapan saja dan di mana saja, seperti yang dialami Afkar. Anak yang baru berusia dua tahun ini terjatuh dari lantai 3 Gedung SD Negeri 4 Ciputat, Tangerang Selatan, pada Sabtu (12/8/2017).

Afkar terjatuh saat pergantian jam belajar mengajar, dari jadwal sekolah pagi ke sekolah siang. Saat itu, ia lepas dari pengawasan hingga bepergian sendiri sampai ke lantai tiga gedung sekolah yang masih dibangun itu.

(Baca juga : Ancaman Keselamatan Bayi dan Cara Menghindarinya)

Putra pasangan Rian dan Tia, warga Gang Langgar RT 12/RW 11 Nomor 41 Kedaung, Pamulang Tangerang Selatan, Banten itu tak kunjung sadarkan diri. Sejak kecelakaan ini terjadi, Afkar masih menjalani perawatan intensif oleh petugas medis di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Tangsel.

Ali (28), seorang saksi mata menceritakan detik-detik peristiwa mengerikan ini. Menurutnya, kejadian itu berlangsung pada pukul 09.30 WIB.

Ia mengungkapkan, saat itu Afkar sedang asik bermain tanpa pengawasan orangtuanya. Tiba-tiba, anak ini sudah berada di lantai 3 yang merupakan bagian gedung sekolah yang tak memiliki pembatas.

"Keadaan sekolah lagi sepi. Anaknya lagi main di atas," kata Ali kepada Warta Kota di Ciputat, Tangerang Selatan, pada Minggu (13/8/2017).

(Baca juga : Awas, 5 Peralatan Rumah ini Mengancam Keselamatan Anak)

Tidak mengetahui asal mulanya, anak tersebut tiba-tiba terlihat bergelantungan di sisi bangunan. Ibu-ibu yang melihat peristiwa ini pun langsung menjerit-jerit. Namun, jeritan keras para ibu tak sempat mendatangkan pertolongan. "Kejadiannya cepet banget. (Dia) langsung jatuh. Lukanya parah banget, (dia) enggak sadar," ujarnya.

Luka yang diperoleh Afkar cukup parah, terlihat dari banyaknya darah yang keluar pada bagian kepala. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi pun langsung melarikannya ke Puskesmas setempat, dan kemudian dilarikan ke RS Sari Asih Ciputata Tangsel untuk memperoleh perawatan intensif.

Menurut Anes (20), bibi korban, sampai saat ini keponakannya tersebut belum sadar. "Luka-luka di kepala. Sejak kemarin sampai saat ini belum sadar."

(Baca juga : Kiat Keselamatan yang Bisa Diajarkan pada Balita)

Afkar ketika itu ditemani neneknya yang juga pergi ke sekolah tersebut untuk mengantar saudaranya bersekolah di bangku kelas 1 SD. Sayangnya, setelah tak sadarkan diri, nyawa si kecil tak dapat tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (13/8/2017) pukul 21.00 WIB.

"Korban sudah meninggal dunia, kami pihak sekolah dikasih tahu kemarin malam, meninggal di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat," kata Pelaksana Harian Kepala SDN 04 Ciputat Sidup Usman saat ditemui Kompas.com, Senin (14/8/2017) siang.

Menurut Sidup, lantai tiga gedung sekolah yang merupakan lokasi Afkar terjatuh itu belum digunakan untuk belajar mengajar. Tidak ada penghalang yang dipasang di lantai tiga itu, tetapi pihak sekolah sudah memasang pembatas di tangga agar tidak sembarang orang bisa menuju lantai tiga.

Pada usia 2 tahun, anak sudah semakin aktif dan bergerak dengan bebas. Meski sudah mampu berjalan, berlari dan melompat, anak belum memiliki koordinasi tubuh yang baik, sehingga membuat anak rentan terjatuh. Berikut cara menjaga keselamatan batita:

1. Jendela

Pastikan jendela tidak terbuka terlalu lebar. Gunakan penyangga jendela agar jendela tidak terbuka kelewat lebar dan membuat anak mudah jatuh. Ibu cukup membuka jendela sebesar 10 cm saja. Lebih aman bila ibu memasang teralis di jendela itu. Selain itu, hindari perabotan tinggi seperti meja kursi di dekat jendela, terutama jendela yang tidak terlalu tinggi. Perabotan sekitar jendela akan dijadikan media oleh anak untuk memanjat ke jendela.

(Baca juga : 4 Langkah Saat Anak Terpisah di Keramaian)

2. Tangga

Tangga menjadi lokasi yang paling berbahaya karena anak bisa menaikinya dan berada di ujung tangga yang paling tinggi dan sangat berisiko jatuh. Ibu perlu mengingatkan, mengawasi, dan mencegahnya naik ke tangga. Jauhkan pula benda-benda di tangga untuk mencegahnya tergelincir di tangga. Ibu juga perlu mengajarkan pada anak bagaimana caranya naik turun tangga dengan benar.

3. Halaman/Taman/Lapangan

Pastikan halaman atau lapangan bebas dari alat yang karatan dan bagian longgar sehingga membuat anak mudah terjatuh dan tersandung. Permukaan alat-alat di taman haruslah aman dan tidak memiliki tekstur yang keras. Hindari permukaan yang bertekstur pasir, serat kayu dan kasar seperti beton dan aspal. Jika sudah mulai naik sepeda, gunakan helm dan aneka pengamanan.

4. Meja dan tempat tidur

Jangan biarkan anak duduk di atas meja. Jika mau diletakkan di atas meja, pastikan ada pembatas di sekitar mejanya. Jika mau meletakkan anak di atas tempat tidur, pastikan pula tidak ada seprai yang menjuntai. Untuk itu, lebih baik taruh anak di dalam boks bayi ataupun tempat tidur yang tidak terlalu tinggi.