Penyanyi Andien Diprotes Karena Gunakan Metode Baby Led Weaning, Apa Kata Dokter?

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 18 Agustus 2017 | 04:15 WIB
Metode baby led weaning yang sempat diprotes netizen (Santi Hartono)

Nakita.id – Penyanyi Andien Aisyah belakangan menjadi sorotan publik. Hal tersebut bermula dari metode pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang ia berikan kepada anak semata wayangnya, Anaku Askara Biru atau Kawa.

Dalam mengenalkan makanan, Andien menerapkan Baby Led Weaning atau BLW, di mana Kawa diajarkan untuk makan secara mandiri.Video-video Kawa tengah memakan makanan serba kukus dalam bentuk potongan utuh, pun kerap dibagikan Andien di media sosialnya.

Baca juga: Panduan bagi Bayi untuk Mulai Makan Padatan 

Kendati banyak yang terinspirasi dengan cara Andien, nyatanya banyak netizen yang juga mengkritik metode tersebut.BLW dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya obstruksi usus, yakni penyumbatan yang terjadi di dalam usus. Apalagi sebagai sosok public figure, banyak para Ibu yang mencontoh metode ini tanpa ada pengetahuan yang cukup.

Lalu, apa kata dokter mengenai metode ini? Dilansir dari Tribunnews.com, Dr. Mira Febriani, Sp. A, mengakui bahwa ia kurang menyetujui prosedur BLW.Mira tak setuju dengan konsep BLW, sebab makanan pada bayi harus diberikan secara bertahap.

Pertama kali, menurutnya makanan MPASI wajib dihaluskan atau diblender."Jadi metode BLW kurang setuju karena baby itu punya tahap pemberian makan atau MPASI. Harus bertahap pemberian makan enam bulan, atau kadang lima bulan sudah siap. Makanan diberikan bertahap dari buah, pure dan makan mengandung karbohidrat, lemak, protein itu ada tahapannya sesuai jadwal. Makanan diberikan pertama kali halus atau diblender," kata Mira kepada Tribunnews, Kamis (16/8/2017).

Baca juga: Manfaat di Balik Membiasakan Bayi Makan Sendiri 

"Kalau makanan tidak disaring anak umur kurang tujuh bulan, di kedokteran ada namanya tekanan obstruksi yang membuat usus melipat ke dalam kalau hal itu terjadi bisa operasi," kata Dokter Mira. Artinya, anak bisa mulai makan sendiri dengan makanan utuh ketika anak menginjak usia tujuh bulan. Hal ini biasa dikenal dengan pemberian finger food untuk mengajarkan anak makan sendiri serta membantu anak mengenal rasa asli dari makanan tertentu. 

Sebelum membiarkan anak makan sendiri, Ibu juga perlu memerhatikan rambu-rambu tertentu agar ia makan dnegan aman. Clacy Cahs Harrison, penulis buku Feeding Baby mengungkapkan Ibu perlu paham benar tujuan membiarkan anak makan sendiri. “Metode ini melatih koordinasi tangannya serta membantunya mengenal tekstur dan rasa,” ujarnya.

Baca juga:Bayi Cengeng Tidak Bisa Ditenangkan Hanya dengan Makanan 

Maka, Ibu perlu sedikit sabar jika melakukan metode ini. Pilih waktu makan yang tepat sebab jika bayi merasa tidak nyaman tentunya ia akan menolak untuk makan. Durasi makan juga perlu diperhatikan. Jangan meminta anak terburu-buru untuk mengambil makananya sebab bayi membutuhkan waktu untuk mengambil makanannya sendiri.

Salah satu risiko membiarkan anak makan sendiri adalah anak jadi rentan tersedak. Natalia Stasenko, seorang ahli gizi dan penulis Real Baby Food mengungkapkan beberapa jenis makanan yang rentan membuat anak celaka.

Hindari makanan yang terlalu kecil misalnya anggur dan kismis. Hindari pula sayuran yang tidak matang dengan tekstur terlalu keras ataupun makanan dengan tekstur yang terlalu lengket. Ingat bahwa keselamatan bayi menjadi hal terpenting untuk Ibu pahami.