Mengapa Ibu Hamil Tidak Perlu Pakai Sabun AntiBakteri?

By Dini Felicitas, Selasa, 22 Agustus 2017 | 05:15 WIB
Ibu hamil tidak perlu mencuci tangan pakai sabun antibakteri. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Hampir semua orang saat ini menggunakan sabun antibakteri untuk mencuci tangan atau mandi, termasuk ibu hamil. Tetapi kabar mengejutkan dari sebuah penelitian terbaru yang menyebutkan bahwa sabun antibakteri memberi pengaruh buruk untuk ibu hamil.

Penelitan yang dilakukan oleh Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, California, memeringatkan bahwa ibu hamil yang menggunakan sabun antibakteri dapat menyebabkan anaknya menjadi gemuk. Hal ini dikarenakan sabun tersebut mengandung zat kimia beracun, bernama triclocarban (TCC), yang sangat berbahaya.

TCC adalah bahan kimia yang bisa mengganggu metabolisme lipid, yaitu metabolisme yang dapat memerlambat kemampuan alami tubuh untuk menghancurkan lemak. Percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa sabun antibakteri yang mengandung TCC, yang digunakan oleh ibu hamil, dapat lewat melalui plasenta dan air susu. Inilah yang akhirnya membuat anak memiliki potensi menjadi lebih gemuk.

"Kami mendapatkan bukti bahwa TCC secara efektif ditransfer dari ibu ke anak, baik melalui plasenta dan menyusui. Paparan terhadap TCC selama kehamilan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius pada perkembangan pada embrio dan janin. Anak-anak yang lahir akan menjadi lebih sensitif terhadap perubahan tingkat hormon, yang dapat menyebabkan perubahan dan seringkali tidak dapat diubah lagi," jelas penulis utama penelitian ini, Dr. Heather Enright.

Penelitian dilakukan terhadap tikus dan hasil yang didapat oleh para peneliti adalah anak tikus berjenis kelamin perempuan memiliki bobot 11% lebih berat, sedangkan tikus laki-laki sebanyak 8% lebih berat.

Selain itu, sabun antibakteri yang mengandung TCC juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital di dalam tubuh. Apalagi paparan yang terjadi pada usia dini, yang dapat berpotensi menyebabkan dampak permanen karena sistem organ dalam tubuh menjadi lemah dan mekanisme perlindungan menurun.

Selain memiliki dampak negatif pada organ tubuh, para peneliti juga mendeteksi bahwa konsentrasi TCC yang tinggi di otak, yang pada penelitian sebelumnya, telah terbukti dapat mengganggu perkembangan organ. Bahan kimia yang paling sering ditemukan pada air limbah ini juga bisa menumpuk di jantung dan lemak tubuh.

Tidak Ampun Bunuh Kuman Jika sabun antibakteri disebut-sebut ampuh untuk membunuh kuman, studi terbaru yang dilakukan oleh Universitas San Francisco pada bulan Juni lalu, justru memberikan fakta bahwa sabun antibakteri tidak berguna untuk membunuh kuman. Lebih dari 200 ilmuwan mengumpulkan bukti untuk memeringatkan bahan kimia dalam produk semacam itu dapat menimbulkan "kerusakan dibandingkan kebaikan".

Karena sudah banyak bukti yang menunjukkan bahayanya kandungan dalam sabun antibakteri, Amerika Serikat mengeluarkan larangan terhadap 19 bahan kimia antibakteri yang berbeda, termasuk triclosan dan triclocarban, dengan alasan tidak efektif dalam membunuh kuman.

Reaksi terhadap keputusan ini, perusahaan Unilever asal Inggris mengatakan, akan menghapus dua bahan kimia tersebut pada akhir tahun ini dan menggantikannya dengan antimikultur alami dan terinspirasi dari alam.