Tabloid-Nakita.com - Meski sabun sangat baik untuk membersihkan kotoran, Mama perlu cermat dalam memilih sabun yang aman. Di sisi lain vagina perlu dibersihkan untuk menghindari jamur hingga infeksi saluran kemih. Namun di sisi lain, bahan kimia di dalam sabun sangat berbahaya bagi vagina. Berikut hal-hal yang perlu Mama perhatikan dalam memilih sabun yang aman untuk vagina.
Baca juga: Inilah cara benar mencuci vagina
1.Menjauhi sabun wangi
Sabun yang wangi mungkin membuat vagina Mama menjadi lebih harum dan terasa lebih segar. Namun, parfum dalam sabun yang terlalu wangi mengandung bahan kimia berbahaya. Iritasi kulit menjadi akibat yang ditimbulkan dari bahan kimia tersebut. Pilihlah aroma yang tidak terlalu wangi atau usahakan memilih sabun tanpa aroma.
2.Mencari sabun yang mengandung asam laktat
Asam laktat merupakan zat yang dikenal sebagai cairan pembersih yang paling baik untuk vagina. Zat ini tetap menjaga keseimbangan pH vagina. Asam laktat tidak membunuh seluruh bakteri dalam vagina. Ia tetap mempertahankan asam di sekitar vagina dan membunuh bakter-bakteri jahat. Asam laktat juga menjaga infeksi di sekitar vagina.
Baca juga: Cara alami menghilangkan gatal pada vagina
3.Sabun yang mengandung gliserin
Gliserin merupakan salah satu zat yang dapat menarik uap ke dalam kulit. Kelembapan vagina dapat dipertahankan dengan bantuan gliserin. Bahan ini sangat cocok bagi Mama yang memiliki kulit kering di area vagina. Jika Mama merasa vagina terlalu kering, cobalah mencari sabun yang mengandung gliserin.
4.Natrium sulfat yang rendah
Natrium sulfat memang sangat baik untuk mengusir bakteri. Namun, Mama tidak boleh menggunakan sabun yang memiliki natrium sulfat yang tinggi. Sabun mandi biasanya memiliki natrium sulfat yang tinggi. Natrium sulfat yang berlebihan akan menyebabkan gatal-gatal dan ruam pada sekitar area vagina.
Baca juga: Ini efek samping sabun pembersih vagina pada kehamilan
Selain memilih sabun yang aman untuk vagina, Mama juga harus memerhatikan kebersihan dengan rajin mengganti celana dalam. Penggunaan sabun sah-sah saja asalkan tidak terlalu sering karena akan menganggu keseimbangan PH.
(Niken/The Health Site)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR