Naluri Ayah Muncul lewat Kontak Kulit dengan Bayi Baru Lahir

By Dini Felicitas, Jumat, 25 Agustus 2017 | 06:15 WIB
Ayah juga perlu melakukan kontak kulit dengan bayinya. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Saat mempersiapkan kelahiran dan menyongsong masa usai bersalin, semua perhatian biasanya ditujukan pada ibu. Padahal, bukan cuma ibu yang perlu jadi fokus utama. Para ayah pun punya peran besar di masa-masa awal kehidupan bayinya.

Jika belakangan banyak ibu melakukan kontak kulit dengan cara menempelkan bayi yang baru lahir ke tubuhnya tanpa dihalangi sehelai baju pun, belakangan ini para ahli juga menyarankan agar para ayah juga melakukan kontak kulit dengan bayi.

Dr. Nils Bergman, wakil dari Academy of Breastfeeding Medicine menjelaskan, para ibu umumnya secara alami akan mengalami perubahan hormon selama dan segera setelah persalinan, tepatnya hormon oksitosin. Hormon ini membantu memicu insting keibuan serta mendekatkan ikatan ibu dan anak.

Sementara bagi para ayah, menghabiskan waktu bersama bayi dan merawatnya sebenarnya sudah dapat membantu mendekatkan hubungan keduanya. Namun, Dr. Bergman menganjurkan para ayah melakukan kontak kulit dengan bayinya karena ini bisa berdampak besar terhadap otak ayah.

Menurut hasil riset yang dipaparkan oleh Dr. Bergman, ketika ayah melakukan kontak kulit langsung dengan bayinya yang baru lahir selama 30 menit, hormon dopamin di dalam otak meningkat. Hormon yang satu ini berkaitan dengan banyak hal, termasuk di antaranya rasa nikmat.

Meningkatnya hormon dopamin yang disertai dilepaskannya hormon oksitosin memungkinkan otak ayah menciptakan asosiasi yang positif terhadap interaksinya dengan sang bayi. Di dalam otak ayah pun akan terekam bahwa pengalaman berdekatan dengan bayi adalah pengalaman yang menyenangkan. Dengan sendirinya, para ayah pun akan lebih positif dalam menyikapi perannya sebagai orang tua.

Memang, bukan berarti para ayah yang tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan kontak kulit langsung dengan bayinya lantas tidak bisa menjalin kedekatan dengan anaknya, atau tidak bisa menjadi orangtua yang baik. Namun, riset yang disampaikan Dr. Bergman menyebutkan bahwa kedekatan yang terjalin secara alami ini merupakan salah satu bagian penting dalam fase-fase awal menjadi orang tua.

Ketika si Kecil terbangun pada pukul 02.00, dan ayah harus ikut terbangun dan menenangkannya, asosisasi positif terhadap interaksi dengan bayi akan membantu ayah melalui pengalaman ini dengan lebih baik. Proses transisi menjadi seorang ayah pun dengan sendirinya akan berjalan dengan lebih mulus.