Nakita.id.- Tidak akan ada yang menyangkal kalau bayi sangat menggemaskan, terutama saat mereka tertawa. Hal itulah yang seringnya mendorong Ayah dan Ibu untuk melakukan apapun agar si kecil tergelak-gelak.
Yang perlu diingat, bayi masih belum bisa melakukan semua aktivitas fisik orang dewasa. Menurut Lyuba Konopasek, Pengajar dan Dokter anak di New York-Presbyterian Weill Cornell Medical Center, melakukan kontak fisik dengan anak saat mengajaknya bermain adalah cara yang sangat baik dalam membangun ikatan yang kuat sekaligus bersenang-senang.
Baca juga: Panduan Bermain Bersama Bayi
Namun Konopasek juga menekankan, bermain dengan bayi harus dilakukan dengan cara yang lembut. Karena itu ada baiknya untuk Ayah dan Ibu menghindari aktivitas yang dapat membahayakan bayi saat bermain bersamanya.
Si kecil yang berumur 12 bulan biasanya akan merasa sangat senang bila perutnya dikitik-kitik dengan lembut atau dibiarkan berbaring di atas perut Ayah atau Ibunya sambil didekap.
Namun jangan menggendong si kecil dengan mendudukkannya di atas bahu Ayah atau Ibu karena ia masih terlalu muda untuk itu.
Selain itu, orangtua, khususnya Ayah, harus menahan diri untuk tidak melempar bayi ke udara untuk kemudian ditangkap kembali.
Baca juga: 10 Permainan Sederhana Yang Mencerdaskan Untuk Bayi
Hal itu berpotensi membuat bayi jatuh dan bisa menyebabkan bagian lehernya terkena cedera yang berbahaya.
Saat berumur 24 sampai 36 bulan, jika ingin, Ibu dan Ayah boleh menggendong si kecil di atas bahu—meski demikian ingatlah untuk berjalan secara perlahan dan di atas permukaan yang tidak keras, seperti di atas matras atau rumput, karena jatuh yang pelan sekali pun bisa berakibat fatal bagi anak yang masih kecil.
Selain itu, Ibu dan Ayah juga sebaiknya tidak mengayun-ayun anak dengan menggunakan lengannya.
Meski tampaknya tidak berbahaya dan menyenangkan untuk Ibu dan Ayah, si kecil akan merasa sangat tidak nyaman jika menderita dislokasi bahu atau siku karenanya. (*)