Nakita.id.- Jika ada yang bertanya, apakah bermain diperlukan untuk perkembangan si kecil, bahkan ketika ia masih bayi? Jawabannya: tentu saja!
Bermain adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan sosial, emosi, fisik, dan kognitif bayi. Saat bermain, bayi mempelajari tubuhnya serta dunia di sekelilingnya, dan dia juga akan menggunakan kelima indranya, khususnya di tahun pertama.
Seperti apa sih teksturnya saat aku sentuh? Bagaimana ya bunyinya jika aku pencet? Apa yang akan terjadi kalau aku mendorong atau menarik benda itu? Merangkak di dekat sana? Apa aku bisa mengangkat tubuhku dengan memanjat benda itu?
Eksplorasi menjadi inti permainan, dan dalam benak bayi, setiap percobaan itu bermakna, termasuk menjatuhkan semangkuk nasi dari kursi makan.
Baca juga: 10 Permainan Sederhana Yang Mencerdaskan Untuk Bayi
Pakar perkembangan akan dengan senang hati menyatakan bahwa bermain merupakan pekerjaan anak-anak, dan bersih-bersih setelah permainan usai adalah pekerjaan orangtua.
Meski begitu ada kalanya waktu bermain menjadi membosankan, bahkan membuat bayi rewel. Lalu bagaimana caranya memaksimalkan waktu bermain bersama bayi agar tujuan utama bermain tercapai? Ikuti beberapa tips berikut:
Baca juga: Panduan Bermain Bersama Bayi
- Ingatlah bahwa waktu bermain bukan hanya berarti waktu bersama mainan. Bermain adalah aktivitas menyenangkan yang mencakup orang, benda, dan juga gerakan. Jika Ibu pernah melihat bayi berumur 12 bulan yang sangat terpikat dan asyik dengan kardus mainan, Ibu pasti jadi bisa memahami luasnya arti bermain.
- Ikutlah bermain bersama si kecil. Ibu adalah sumber utama penggerak permainan dan aktivitas apa pun akan menjadi lebih menyenangkan jika bayi dapat melakukannya bersama Ibu. Berbicaralah dengan bayi ketika bermain untuk membantu mendorong keterampilannya dalam berbahasa.
- Perkenalkan aktivitas permainan ketika bayi Ibu sedang senang dan santai, demikian menurut Marilyn Segal, psikolog perkembangan dan penulis buku Your Child at Play Series.
- Berhentilah saat bayi merasa cukup. Anak-anak punya batas stimulasi yang berbeda. Ketika bayi tampak bosan, rewel, atau lelah, berhentilah. Jika Ibu terus memaksa, kemungkinannya usaha Ibu untuk memaksimalkan waktu bermain bersama bayi akan berujung dengan tidak menyenangkan.
- Berikan kesempatan si bayi untuk bermain sendiri dan bersama orang lain. Kedua jenis permainan ini bermanfaat. (*)
Baca juga: Cara Bermain Dengan Bayi Sesuai Usia
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR