Kadar Stres Ayah Bisa Pengaruhi Perkembangan Anak

By Dini Felicitas, Selasa, 29 Agustus 2017 | 22:30 WIB
Kadar stres ayah bisa memengaruhi perkembangan si kecil. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Orangtua adalah guru pertama anak-anak, dan punya peran yang sangat penting terhadap perkembangan di masa-masa awal kehidupannya. Banyak riset menyebutkan, kondisi kejiwaan ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan anaknya. Lalu, bagaimana dengan para ayah? Nah, riset yang dilakukan para ahli dari Michigan State University memaparkan, kondisi psikologis ayah pun turut berperan terhadap perkembangan si kecil.

Menurut riset, kadar stres yang dialami oleh para ayah dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak-anaknya. Dampak negatif ini ternyata tidak bisa diimbangi dengan kondisi kejiwaan ibu yang positif. Secara spesifik, riset ini menyebutkan bahwa dampak negatif ini akan tampak dalam perkembangan kognitif dan bahasa si kecil saat ia memasuki usia 2-3 tahun, dan lebih menonjol pada anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Tentu saja, stres bukanlah hal yang bisa dihilangkan dalam kehidupan modern. Jadi, para ahli menyarankan agar para ayah selalu berusaha untuk mengelola stresnya dengan baik sehingga tidak sampai berpengaruh terhadap anak.

Beberapa hal ini bisa jadi bahan pertimbangan para ayah dalam menghadapi stres: * Sadarilah bahwa stres itu tidak bisa dihindari. Tidak hanya soal pekerjaan, menjadi orangtua pun bisa membuat kita stres. Jadi, cobalah menerima stres sebagai bagian dari kehidupan sebagai orangtua, alih-alih malah melawannya.

* Temukan orang untuk diajak bicara. Ayah bisa berdiskusi dengan sesama ayah, atau dengan kakek yang telah berpengalaman membesarkan Ayah selama ini. Atau, Ayah juga bisa mencari komunitas para ayah yang ada di internet untuk sekadar punya teman bicara.

* Kenali pemicu stres. Antisipasi hal-hal yang bisa bikin Ayah stres, misalnya ketika beban pekerjaan sedang banyak-banyaknya di akhir bulan, atau sewaktu sedang kurang tidur. Di saat seperti ini, Ayah sebaiknya lebih waspada dan dengan sadar mengelola emosi, sehingga pada akhirnya tidak sampai berpengaruh terhadap interaksi dengan si kecil.

* Bila alami depresi, cari bantuan. Ada beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang bukan hanya mengalami stres biasa, melainkan depresi. Sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan ahli ketika gejala depresi melanda. Jangan sungkan atau malu, karena depresi sebenarnya merupakan gangguan umum yang kerap dialami oleh para orangtua.