Nakita.id - Sudah diet mati-matian tapi belum juga terlihat hasilnya? Mungkin alasannya karena Ibu masih minum kopi atau minuman berkafein lainnya. Sebuah penelitian menemukan bahwa kafein bisa memicu seseorang untuk semakin tergoda memakan makanan manis.
Para peneliti percaya, kafein dapat meningkatkan keinginan orang mengonsumsi makanan manis, dan mengurangi persepsi rasa manis dari suatu makanan. Hal itu membuat kita ingin menambah rasa manisnya.
“Saat Ibu minum kopi berkafein, itu akan mengubah persepsi Ibu dalam mengecap rasa -selama efek tersebut bertahan di lidah. Jadi jika Ibu langsung makan setelah minum kopi berkafein atau minuman berkafein lainnya, Ibu mungkin akan merasakan makanan dengan rasa yang berbeda,” kata penulis senior penelitian ini, Profesor Robin Dando dari Cornell University.
Saat kemampuan seseorang dalam mencicipi gula berkurang sebanyak 20%, maka mereka akan menambahkan satu sendok teh gula ke makanan mereka. Pada penelitian sebelumnya disampaikan kemungkinan bahwa orang yang kelebihan berat badan mungkin memiliki pengurangan intensitas rasa yang dirasakan.
"Jadi, jika orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki selera yang berkurang, penelitian kami menunjukkan bahwa mereka mungkin mulai mencari rangsangan yang lebih kuat untuk mendapatkan tingkat rasa manis yang memuaskan,” ujar Profesor Dando.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis 107 relawan yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menerima kopi tanpa kafein yang diberi tambahan suplemen kafein sebanyak 200 mg agar membuat rasa kopinya kuat. Sementara kelompok kedua diberi kopi tanpa kafein dengan zat tambahan untuk membuatnya memiliki tingkat kepahitan yang sama dengan kopi pertama. Namun, zat yang diberikan tidak berpengaruh pada rasa manis, asam atau asin pada kopi. Kedua kopi kelompok tersebut lalu ditambahkan gula yang sama.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang meminum kopi berkafein merasa kopinya kurang manis. Para peneliti percaya, kafein memiliki kemampuan untuk meredam reseptor rasa, yang mengurangi persepsi rasa manis pada lidah seseorang sehingga menyebabkan mereka menginginkan lebih banyak rasa tersebut.
Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peserta dari kedua kelompok melaporkan tingkat kewaspadaan yang sama, terlepas dari apakah mereka minum kopi berkafein atau tidak. Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan efek plasebo pada kopi.
“Minum kopi -dengan aroma dan rasa- biasanya diikuti dengan kewaspadaan. Jadi partisipan merasa waspada saat minum kopi, meski tidak memiliki kafein. Jadi saat minum kopi dan merasa lebih bugar, maka kopi tersebut membuat Ibu merasa lebih terjaga,” jelas Profesor Dando.