Akhirnya Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Terungkap, Tersangka Mengaku Sering Dihina & Dibangunkan dengan Kaki

By Rosiana Chozanah, Sabtu, 17 November 2018 | 08:16 WIB
Ternyata motif pembunuhan satu keluarga di Bekasi karena sakit hati (Facebook/Maya Sofya Ambarita/Kompas.com (Sherly Puspita))

Nakita.id - Teka-teki pembunuhan satu keluarga di Bekasi akhirnya terjawab.

Pihak kepolisian telah menangkap tersangka pembunuhan, Haris Simamora (HS), saat dirinya akan mendaki Gunung Guntur untuk menenangkan diri usai membunuh Diperum Nainggolan (38) dan keluarganya.

Polisi mengamankan Haris di sebuah saung atau rumah peristirahatan para pendaki pada Kamis (15/11).

Baca Juga : Begini Cara Pelaku Pembunuhan di Bekasi Habisi Dua Keponakannya, 'Tidur Lagi Sana, Mama Cuma Sakit Kok'

"Sampai di Garut kami dapatkan HS ada di di kaki Gunung Guntur. Di sana dia berada di saung atau rumah katanya akan mendaki gunung. Setelah kami geledah tasnya, ada kunci mobil merek Nissan dan HP dan uang Rp 4 juta," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, melansir Kompas.com.

Argo mengatakan, HS kemudian dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan secara intensif.

"Saat ini HS di Polda Metro. Kasus kami tarik ke Polda Metro," sebutnya.

Setelah diperiksa, Haris mengaku membunuh Diperum lantaran sakit hati yang disimpannya selama ini.

Oleh karena itu ia merencanakan pembunuhan tersebut beberapa hari sebelumnya.

"Dia sudah merencanakan pembunuhan beberapa hari sebelumnya karena merasa sakit hati dengan korbannya," jelas Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Wahyu Hadiningrat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11) kemarin.

Haris mengaku dirinya sering dihina dan dimarahi oleh korban.

"Tersangka ini mengaku sering dihina, kadang-kadang kalau di situ (di kediaman Diperum) dibangunkan dengan kaki," kata Argo.

Baca Juga : Terjadi Lagi, Satu Keluarga Serta Dua Anak Ditemukan Tewas di Rumahnya di Bekasi, Ini Kronologinya!

Meski begitu, Haris masih kerap mampir ke rumah korban untuk berkunjung.

Haris dan korban masih satu keluarga.

Ia adalah keponakan istri Diperum, Maya Boru Ambarita (37) yang juga pernah bekerja sebagai penjaga kontrakan yang kini dijaga keluarganya.

"Kemudian juga hampir tiap bulan juga ketemu, namanya saudara ya, sepupu. Kemarin tersangka ini ditelepon sama korban, silakan datang ke rumah karena mau belanja untuk beli baju untuk Natalan," papar Argo.

Baca Juga : Dapat Ancaman Pembunuhan Akibat Video Young Lex, Lisa BLACKPINK Sempat Takut ke Indonesia!

Saat malam pembunuhan, Senin (12/11), Haris sempat berbincang-bincang dengan Diperum.

Pada hari itu Haris mendatangi rumah korban pada pukul 21.00 WIb, lalu melakukan aksinya pada pukul 23.00 WIB.

"Lalu pengakuannya, ia melakukan pembunuhan sekitar pukul 23.00, saat korban tidur. Kemudian jenazah para korban ditemukan pada Selasa (13/11/2018) pagi sekitar pukul 06.30," sambung Argo.

Tersangka menggunakan linggis saat melancarkan aksinya.

"Pengakuan tersangka menggunakan linggis. Sekarang kami sedang mencari (linggis itu). Pengakuannya linggis dibuang di Kalimalang. Kami sudah melakukan pencarian kemarin. tapi karena setelah hujan arus air sungai deras kami hentikan pencarian sementara dan kami lanjutkan hari ini," lanjut Argo lagi pada Jumat (16/11) kemarin.

Atas perbuatannya tersebut, HS terancam hukuman dengan pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan dan terancam hukuman mati.

Baca Juga : Dibakar & Dibuang di Hutan Jati, Ternyata Begini Keseharian SPG Korban Pembunuhan di Blora