Berita Kesehatan Terbaru: Tahi Lalat Berubah Warna Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius!

By Nia Lara Sari, Senin, 19 November 2018 | 12:51 WIB
Berita Kesehatan Terbaru: Tahi Lalat Berubah Warna Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius! (ChesiireCat/iStockphoto)

Nakita.id - Suatu penyakit memang kerap kali menimbulkan gejala yang khas, contohnya saja hanya dengan perubahan warna tahi lalat.

Namun, suatu penyakit juga sering kali tidak menimbulkan gejala apapun.

Karena hal inilah seorang penderita kerap menyadari penyakitnya saat penyakit tersebut sudah mulai parah.

Baca Juga : Letak Tahi Lalat Dipercaya Bisa Membawa Keberuntungan, Yuk Cek Moms!

Padahal, mendeteksi penyakit sejak dini akan sangat membantu kita sembuh dari penyakit tersebut.

Sebagian besar dari kita mungkin tahu bahwa jika mengalami nyeri dada atau lemas, letih, lesu secara mendadak, juga pusing, atau perubahan penglihatan, kita harus segera berkonsultasi ke dokter.

Baca Juga : Tanpa Operasi, Begini Cara Menghilangkan Tahi Lalat Secara Alami dengan Cepat

Tapi bagaimana membedakan tanda dan gejala tersebut adalah tanda penyakit biasa atau kondisi yang mungkin jauh lebih serius?

Sebenarnya saat tubuh mengalami penyakit yang berbahaya, tubuh akan memberikan sinyal tertentu lo, Moms. Sinyal tersebut diantaranya:

Baca Juga : Mendeteksi Tahi Lalat Normal Atau Kanker, Cek Bedanya Disini!1. Kehilangan berat badan yang tak terduga

Jika kita kehilangan berat badan sebanyak 10 atau 15 kilogram tanpa diet atau olahraga maka hal tersebut patut dicurigai.

Penurunan berat badan yang tidak disengaja bisa menjadi pertanda masalah serius.

Baca Juga : Adara Taista Diduga Meninggal Karena Kanker Kulit, Jumlah Tahi Lalat Bisa Deteksi Penyakit Tersebut

Kanke, penyakit tiroid, penyakit celiac, dan infeksi seperti HIV atau hepatitis C sering dapat ditandai dengan penurunan berat badan2. Tahi lalat yang berubah warna

Jangan pernah mengabaikan tahi lalat yang berubah warna, bentuk, atau ukuran.

Kanker kulit seringkali menimbulkan bercak kanker sebelum mereka menimbulkan masalah.

Pastikan untuk memeriksa kulit seluruh tubuh ke dokter kulit setiap tahunnya.3. Tidur yang berlebihan

Jika kita mampu tidur lebih dari 9 jam sehari, itu bisa menjadi tanda depresi, peradangan kronis, atau bahkan sklerosis ganda.

Baca Juga : Tahi Lalat di Tubuh Mengungkapkan Kepribadian, Moms Punya di Bagian Ini?

Jika Moms sering merasa selalu lelah, tidur di siang hari, dan mengalami kelebihan berat badan, tidur berlebihan mungkin menjadi tanda penyakit yang disebut narkolepsi.

Baca Juga : 5 Hal yang Bisa Menyebabkan Kita Hilang Ingatan, Salah Satunya Depresi

Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang memengaruhi kendali terhadap aktivitas tidur.

4. Batuk terus-menerus

Jika Moms mengalami batuk yang bertahan lebih dari 2 bulan, maka Moms harus memeriksanya.

Batuk terus-menerus tidak hanya menjengkelkan, tetapi mungkin juga merupakan tanda penyakit seperti asma atau bahkan penyakit refluks asam.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Tips Mencegah Anak Sakit di Musim Hujan

5. Nyeri perut di bagian kanan bawah

Nyeri perut yang berada di lokasi tertentu, terutama daerah kanan bawah perlu diperiksa jika berlangsung selama lebih dari beberapa hari atau bersifat intens perlu diperiksa lebih lanjut.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kenali Demam Tanda Campak Pada Anak, Komplikasinya Bisa Mematikan!

Radang usus buntu ditandai dengan rasa sakit di sekitar pusar, tetapi bisa juga terasa seperti sakit parah di sisi kanan perut.

Baca Juga : Kulit Tangan Kasar Setelah Mencuci Piring? Haluskan dengan Scrub Lidah Buaya Ini!

"Saya tahu dari pengalaman pribadi. Jangan seperti saya yang mengabaikan sakit perut bagian perut bawah, berpikir itu hanya gangguan pencernaan atau virus. Saya menunggu terlalu lama dan usus buntu saya pecah, dan membutuhkan operasi darurat," ungkap John Whyte, MD, MPH, salah seorang dokter yang menulis di Web MD.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Perjuangan Shahnaz Haque Melawan Kanker Ovarium, Salut!6. Nyeri kronis

Rasa sakit setiap hari yang berlangsung lebih dari 12 minggu dianggap nyeri kronis.

Penyebab nyeri kronis perlu diperiksa, tetapi kita harus pergi ke dokter untuk membantu mencari tahu.