Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Bisa Menunda Kehamilan

By Fadhila Afifah, Senin, 19 November 2018 | 17:22 WIB
Periode menstruasi tidak teratur berisiko sulit hamil (iStockphoto)

Nakita.id - Penyebab di balik siklus menstruasi yang tidak teratur banyak berkaitan dengan peluang Moms untuk hamil.

Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menunjukkan ketidakseimbangan hormon.

Moms mungkin masih ovulasi setiap bulan, hanya saja hari ovulasi Moms mungkin bervariasi.

Jika Moms sedang berovulasi, Moms mungkin bisa hamil tanpa bantuan obat kesuburan.

Namun, terkadang menstruasi yang tidak teratur adalah tanda anovulasi.

Baca Juga : Wanita dengan Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Bisakah Tetap Hamil?

Siklus anovulasi adalah siklus menstruasi di mana ovulasi tidak terjadi.

Jika Moms tidak berovulasi, Moms tidak bisa hamil tanpa bantuan perawatan kesuburan.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab siklus mensruasi tidak teratur yang juga merupakan faktor risiko infertilitas / ketidaksuburan:

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Periode tidak teratur dapat menjadi tanda sindrom ovarium polikistik (PCOS).

 

Baca Juga : 5 Hal yang Bisa Menyebabkan Kita Hilang Ingatan, Salah Satunya Depresi

PCOS adalah gangguan endokrin perempuan umum yang memengaruhi 1 dalam 8.

Tidak semua perempuan dengan PCOS akan mengalami infertilitas, tetapi banyak yang akan membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil.

Perempuan dengan PCOS juga memiliki risiko keguguran lebih tinggi.

Banyak perempuan menganggap bahwa siklus tidak teratur dan kesulitan untuk hamil selalu PCOS. Namun tidak selalu benar.

Ada kemungkinan penyebab lain dari menstruasi tidak teratur dan infertilitas.

2. Ketidakseimbangan tiroid

Tiroid yang kurang aktif atau terlalu aktif dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, serta infertilitas.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Tahi Lalat Berubah Warna Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius!

Gejala lain yang mungkin dari ketidakseimbangan tiroid termasuk perubahan berat badan, gangguan tidur atau merasa lelah sepanjang waktu, kecemasan atau depresi yang tidak jelas, atau masalah dengan sembelit atau diare.

Baca Juga : Penanganan Rambut Rontok Pascapersalinan Ala Selebgram Tanya Larasati

3. Hiperprolaktinemia

Prolaktin adalah hormon yang terutama bertanggung jawab untuk merangsang payudara untuk memproduksi ASI.

Hiperprolaktinemia adalah ketika hormon dinaikkan bahkan jika seorang perempuan tidak hamil atau sedang menyusui.

Hiperprolaktinemia juga bisa terjadi pada laki-laki.

Tingkat prolaktin yang sangat tinggi dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau bahkan menyebabkan menstruasi berhenti sepenuhnya.

Gejala lain yang mungkin termasuk payudara yang bengkak atau lunak, bocornya ASI dari puting, atau hubungan seksual yang menyakitkan (dari vagina kering).

Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 6 : Perlukah USG 3 dan 4 Dimensi?

4. Insufisiensi ovarium primer (POI)

Juga dikenal sebagai kegagalan ovarium prematur (premature ovarian failure, POF), insufisiensi ovarium primer dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak ada sama sekali.

Tingkat estrogen yang rendah kadang-kadang terjadi bersama dengan POI / POF

Baca Juga : Mungkinkah Seorang Wanita Hamil Karena Cairan Pra-ejakulasi?

Hal itu dapat menyebabkan gejala seperti kekeringan vagina, hubungan seksual yang menyakitkan, hot flashes atau keringat malam, sulit tidur, atau depresi atau kecemasan yang tidak dapat dijelaskan.

5. Obesitas

Obesitas adalah penyebab paling umum yang dapat dicegah dari periode tidak teratur dan penurunan kesuburan.

Obesitas dapat menyebabkan siklus yang tidak teratur serta kesulitan untuk hamil.

Kadang-kadang, masalah berat badan disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mendasari dan belum terdiagnosis.

Misalnya, PCOS dan hipotiroid dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara tiba-tiba dan kesulitan menurunkan berat badan.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Hamil Tua Air Kencing Keruh, Berbahayakah?

Jika Moms sulit menurunkan berat badan, atau mengalami peningkatan berat badan secara tiba-tiba meskipun tidak mengubah gaya hidup Moms secara signifikan, ataupun mengalami kesulitan besar menurunkan berat badan, bicarakan dengan dokter.

Tak hanya memiliki berat badan berlebih, berat badan kurang juga dapat memengaruhi siklus menstruasi tidak teratur. 

Gangguan makan merupakan faktor risiko untuk infertilitas dan tidak ada menstruasi juga.

Perlu diketahui pula, olahraga yang berlebihan alias ekstrem dan diet ekstrem juga menjadi penyebab potensial siklus tidak teratur.

Atlet perempuan lebih cenderung mengalami infertilitas karena alasan ini. (*)