Jangan Abai, Kenali Gejala Demensia yang Rentan Mengancam Masa Tua Tak Bahagia

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Kamis, 22 November 2018 | 15:48 WIB
Jangan remehkan, ini gejala demensia yang rentan menyerang siapa saja (nicoletaionescu/iStockphoto)

 

Nakita.id - Pernahkah Moms mendengar penyakit demensia?

Demensia merupakan sindrom yang berkaitan erat dengan penurunan fungsi otak, ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar serta kemampuan perilaku.

Kondisi ini akan mengganggu kemampuan seseorang dalam memori, kemampuan bahasa, persepsi visual, pemecahan masalah, manajemen diri, dan kemampuan untuk fokus akan sesuatu.

Sering diidentikkan dengan orang yang sudah lanjut usia, demensia nyatanya bisa menyerang generasi yang bahkan lebih muda dari usia 30 tahun.

Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan, terdapat 7,7 juta kasus demensia baru yang ditemukan setiap tahun bahkan satu kasus demensia terdiagnosis setiap empat detik.

Lebih lanjut, laporan yang dirilis oleh Lancet Commissions, 24 peneliti demensia terkemuka menyebutkan, 35% orang yang mengalami demensia disebabkan hal yang sebenarnya bisa dicegah. 

Baca Juga : Gisel Dikabarkan Gugat Cerai Gading, Ternyata Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya!

Untuk itu, penting bagi kita lebih memerhatikan seperti apa gejala awal demensia sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

1. Perubahaan memori jangka pendek

Masalah memori memang menjadi gejala awal demensia.

Perubahan seringkali cenderung melibatkan memori jangka pendek, dimana seseorang cenderung menjadi pelupa akan beragam hal.

2. Sulit menemukan pilihan kata yang tepat

Tak hanya memori, demensia akan membuat seseorang kesulitan untuk mengomunikasikan isi pikiran mereka.

Seorang yang sudah mengidap dimensia mungkin akan mengalami kesulitna menjelaskan sesuatu atau menemukan padanan kata yang tepat untuk mengekspresikan dirinya sendiri.

Tak mengherankan, dibutuhkan kesabaran untuk membina percakapan dengan seseorang yang mengalami demensia.

Baca Juga : Jangan Biarkan Anak Konsumsi Saus Tomat Terlalu Banyak, Ini Bahayanya!

3. Perubahan mood

Tak hanya menjadi pelupa, penderita demensia biasanya juga kesulitan mengenali apa yang sedang ia rasakan.

Tidak hanya mengubah suasana hati, seorang penderita demensia juga dapat berubah sikap kepribadiannya, salah satunya dari seorang yang tadinya pemalu mendadak menjadi percaya diri.

4. Apatis

Gejala lain demensia yaitu apatis, dimana penderitanya akan kehilangan minat dalam hobi atau kegiatan yang menyebabkan tidak ingin melakukan hal menyenangkan.

Penderita bisa kehilangan minat untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, bahkan mungkin tampak datar secara emosional.

5. Kebingungan

Seorang yang mengidap demensia bisa menjadi mudah bingung.

Kebingungan tersebut timbul karena penderita tidak dapat lagi mengingat wajah, menemukan kata-kata yang tepat, dan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya secara normal.

Baca Juga : Ternyata Gempita Pernah Saksikan Adu Argumen Orangtuanya, Ini 5 Dampak Anak yang Terpapar Pertengkaran Orangtua

6. Kesulitan mengikuti alur cerita

Sama halnya menentukan kata-kata yang tepat menjadi sulit.

Penderita demensia terkadang melupakan arti kata-kata yang mereka dengar dan sulit mengikuti percakapan atau cerita yang ia dengar.

7. Sering mengulang

Pengulangan akan sering terjadi pada penderita demensia karena mereka kehilangan memori dan perubahan perilaku umum.

Orang yang menderita demensia akan cenderung mengulangi tugas sehari-hari yang sebenarnya sudah biasa dilakukan, seperti mencukur dan kegiatan sederhana lainnya.

Penderita demensia juga cenderung mengulang percakapan dan pertanyaannya setelah diucapkan.

Untuk itu, sebaiknya Moms tetap menjaga pikiran selalu aktif dengan melakukan kegiatan yang mengasah otak secara berkelanjutan.

Baca Juga : 10 Manfaat Baking Soda untuk Bersihkan Perabot Rumah, Ampuh!

Misalnya melakukan permainan yang membuat ingatan selalu tajam seperti mengisi teka teki, bermain catur dan rutin membaca.

Olahraga secara teratur juga penting dan menjaga pola hidup tetap sehat, berhenti merokok dan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti asam lemak omega-3, buah-buahan, sayuran, gandum utuh, serta meningkatkan asupan vitamin D.