4 Cara Jitu Mengasuh Anak dan Jadi Orangtua yang Lebih Bahagia

By Amelia Puteri, Minggu, 25 November 2018 | 10:11 WIB
Cara mengasuh anak agar Moms dan pasangan jadi orangtua yang bahagia (pixabay.com)

Nakita.id - Penulis KJ Dell'Antonia membagikan resep untuk pengasuhan yang lebih mudah.

Kelelahan yang selalu dialami oleh para orangtua, juga seorang jurnalis dan ibu dari 4 anak.

Ia menulis sebuah buku tentang tips menjadi orangtua yang lebih bahagia: "Bagaimana Menjadi Orangtua yang Lebih Bahagia: Merawat Keluarga, Mempunai Kehidupan yang Setiap Menit di Penuhi Oleh Cinta".

Saat ini dia kembali ke kampung halamannya untuk mencari apa itu bahagia yang sesungguhnya.

Baca Juga : Gagal Cegah Gading Marten dan Gisel Cerai, Roy Marten Ungkap Anaknya Bukan Butuh Nasihat!

Dell'Antonia, bergabung dengan penulis setempat, berbagi tulisan tentang 4 cara bagaimana menjadi orangtua yang lebih bahagia.

Apakah Moms bisa menjadi orangtua yang lebih bahagia?

Kebahagiaan yang terbesar merupakan pilihan.

Orangtua yang menggambarkan diri mereka sebagai orang yang lebih bahagia akan menikmati/merasakan kebaikan.

Secara umum manusia itu cenderung mencari kesalahan pada orang lain.

Bukan berarti tidak ada keburukan yang akan terjadi, tetapi kita hanya tidak ingin melewatkan masa-masa bahagia, ini juga bukan hanya tentang penghargaan.

Ini lebih dari tentang bagaimana kita memberi perhatian lebih saat segala sesuatu berjalan dengan baik.

Sebagai contoh: saat Moms ikut bernyanyi bersama di dalam mobil dengan anak-anak kita. Seperti itukah?

Ya! Beri perhatian dan resapilah demi kebaikan untuk beberapa saat saja.

Ini juga tentang ketika perasaan sedih, kita bisa mencari tahu penyebab tentang kesedihan.

Ini juga seperti saat kita menerima sebuah surat, dihadapkan pada pilihan mengikuti arahan surat tersebut atau tidak mengindahkannya sekarang ini.

Baca Juga : Inilah 13 Tanda Dini Stroke Pada Tubuh Seseorang, Jangan Diabaikan!

Poin kedua untuk menjadi orangtua yang lebih berbahagia adalah:

Orangtua yang menggambarkan diri mereka sebagai pribadi yang bahagia akan lebih melibatkan diri pada kegiatan mengasuh anak sehari-hari sejak mereka kecil.

Ketika anak-anak berkembang menjadi lebih besar, orangtua dapat menyemangati, memberi kebebasan, dan mengurangi sedikit keterlibatan pada kehidupan dan tugas sehari-hari mereka.

Lalu, muncul sebuah pertanyaan, "apakah Moms membiarkan anak-anak melakukan kesalahan? Apakah Moms ingin anak-anak mengacaukan perhatianmu?"

Baca Juga : Supir Gisel Bocorkan Gempi Sedang Dititipkan, Begini Kondisi Rumah Mereka Sekarang!

Saat mereka mengalami masalah, Moms membantu mereka mencari tahu penyebab masalah di kehidupannya saat tidak di sekolah.

Sebagai contoh anak perempuan yang menelepon sepanjang malam.

Jadi intinya, Moms membantu memperbaiki kekacauan yang diperbuat mereka.

Lalu apa poin ke tiga?

Orangtua yang menggambarkan dirinya sebagai orangtua yang berbahagia mengutamakan keinginannya diatas kebutuhan anaknya.

Sebagai contoh tentang apa yang akan dimasak untuk makan malam atau tentang apa yang akan dilakukan saat liburan.

Masaklah yang ingin Moms masak atau beli makanan yang memang ingin dimakan.

Itulah masalah sebagai orangtua, selalu memperlakukan anak-anak seperti bayi, jadi segala kebutuhannya harus dipenuhi.

Baca Juga : Edit Foto Hingga Terlihat Langsing Bak Gitar Spanyol, Ayu Ting Ting Kembali Jadi Bulan-bulanan Warganet!

Moms harus berubah, karena Si Kecil juga semakin bertambah usianya.

Kebutuhan pun seharusnya sama berat dengan kebutuhan anak-anak.

Seringkali kebutuhan Moms sebetulnya lebih besar, jadi perlu sedikit mengalah.

Selanjutnya seseorang bisa benar-benar menjadi orangtua untuk anaknya setelah mengisi kembali tenaga di tempat yang lebih baik.

Lalu apa poin terakhir menjadi orangtua bahagia?

Tetap berpikir secara dewasa.

Bagian dari menjadi orangtua adalah membiarkan anak-anak mengetahui bahwa ada banyak hal di luar sana.

Seperti teman baik yang lain, klub sepak bola yang lain, sahabat terbaik, dan perguruan tinggi yang lain.

Baca Juga : Lunasi Cicilan Motor Gading Marten, Gisel Beberkan Penghasilan Gempi!

Ini memang terdengar seperti hal yang besar dan mereka memang hal yang besar.

Tetapi sebagai orang dewasa, Moms paham bahwa hal itu akan menjadi baik-baik saja.

Moms seringkali lupa dan bingung saat Si Kecil tidak berhasil terpilih menjadi anggota tim sepak bola, lalu kehilangan akal sehat dan itu menjadi beban bagi anak-anak.

Tetapi maksudnya adalah salah satu peran orangtua yaitu untuk membuat anak-anak mempunyai pandangan sendiri, dan jangan ikut takut saat anak juga sedang ketakutan.

(Penulis: Natasha Nur Ananda/Nakita.id)