Ciri-ciri Perilaku Anak yang Hidup Dalam Disfungsi Keluarga

By Fadhila Afifah, Minggu, 25 November 2018 | 21:10 WIB
perilaku anak yang hidup dalam disfungsi keluarga (Pexels)

Nakita.id - Seorang anak yang sudah dibebani tanggung jawab meskipun usianya masih muda, sudah harus menopang kehidupan keluarga.

Atau orangtuanya tidak pernah hadir memberi peran dan kasih sayang yang dibutuhkannya.

Dia tidak pernah benar-benar menikmati masa kecilnya.

Bayangkan kondisi mental seorang anak yang dibesarkan di lingkungan seperti itu.

Ketika orangtua seringkali lalai, terlalu kaku atau keras, pecandu alkohol atau bahkan pecandu narkoba berada dalam suatu keluarga, kelancaran fungsi keluarga terganggu.

Baca Juga : Inilah Dampak Psikis Anak Bila Hidup di Dalam Disfungsi Keluarga

Sehingga mengarah pada konflik yang terus menerus, perkelahian, argumen, dan ketegangan.

Keadaan keluarga seperti diatas dapat disebut sebagai Dysfunctional Family (DF) atau disfungsi keluarga.

DF mengartikan sesuatu yang gagal berfungsi dengan benar atau tidak dapat menyelesaikan fungsinya, melalui perilaku negatif seperti pelecehan, apatis, kelalaian, atau kurangnya dukungan emosional.

Keluarga dengan DF biasanya menunjukkan ketidakharmonisan atau ketegangan antara orangtua dan anak.

Baca Juga : Alternatif Pengganti Susu Sapi Bagi Si Kecil yang Alergi

Orangtua terus-menerus mengabaikan atau menyalahgunakan anak dan anggota keluarga lainnya dengan perilaku yang buruk.

Dalam beberapa kasus, anak-anak berakhir dengan harga diri yang rendah dan tumbuh dengan keyakinan bahwa perilaku seperti itu normal.

Tanda-tanda berikut ini dapat mengetahui apakah seorang anak mengalami kategori disfungsional dalam keluarga.

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Sperma dan Air Mani, Sering Salah Kaprah!

- Selalu menyenangkan orang lain

- Sering merasa bersalah meskipun tidak bersalah

- Merasa kesepian dan terisolasi

- Seorang perfeksionis, takut kegagalan

Baca Juga : Seberapa Sering Berhubungan Seksual Agar Berhasil Hamil? Ini Jawabannya!

- Merasa bertanggung jawab atas orang lain sampai mengabaikan kebutuhan sendiri

- Keras terhadap diri sendiri

- Tidak puas dan frustrasi

- Tegang

- Memiliki keterampilan komunikasi yang buruk

- Menderita, tidak ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik dan damai

- Pesimis terhadap hidup

Memiliki beberapa tanda-tanda ini tidak berarti bahwa keluarga Moms mengalami disfungsi.

Tetapi jika seorang anak memiliki ciri seperti diatas, periksalah apakah keluarga Moms memiliki karakteristik keluarga yang disfungsional.

Baca Juga : Sering Digunakan Ibu Rumah Tangga, 5 Perabot Ini Ternyata Beracun!

Ada hal negatif dalam keluarga disfungsional yang mengarah ke atmosfer yang tidak menyenangkan.

Beberapa diantaranya ialah, sering terjadi kekerasan, orangtua terlalu mengontrol, abuse and violence, komunikasi yang buruk, ketakutan, dan kurangnya didukung secara emosional.