Menyehatkan, Namun Ini 4 Dampak Buruk Jika Terlalu Banyak Makan Selada

By Amelia Puteri, Senin, 26 November 2018 | 07:49 WIB
Dampak buruk untuk kesehatan jika terlalu banyak makan selada (pixabay.com/Pexels)

Nakita.id - Mengonsumsi sayuran hijau memberikan banyak manfaat kesehatan.

Seperti mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya.

Hal ini juga termasuk ketika mengonsumsi selada.

Namun, sama seperti hal lain, ketika selada dikonsumsi berlebihan pun juga akan memiliki efek merugikan bagi kesehatan.

Baca Juga : Trik Simpan Buah dan Sayur di Kulkas Agar Tak Cepat Busuk, Nomor 6 Belum Banyak yang Tahu!

1. Nutrisi tak seimbang

Sebagian besar sayuran punya kandungan tinggi karbohidrat, rendah protein dan lemak sehat.

Karbohidrat tersebut datang dengan serat makanan yang cukup untuk mencegah sayuran menyebabkan lonjakan gula darah.

Tetapi bahkan dengan serat ini, sepiring sayuran tidak membuat nutrisi yang seimbang.

Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel sehat di tubuh, serta membangun jaringan otot ramping baru.

Lemak berkontribusi terhadap energi dan fungsi saraf yang sehat dan meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral pada sayuran.

Jika Moms sering mengonsumsi sayuran sebagai menu harian, pastikan menyeimbangkannya dengan beberapa protein dan lemak setiap kali makan.

2. Kurangnya rasa

Beberapa orang dewasa masih merasa tidak tertarik untuk mengonsumsi sayuran.

Padahal, Kementerian Kesehatan RI, melalui program Gerakan Nasional Sadar Gizi menyarankan masyarakat Indonesia mengonsumsi setidaknya 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari.

Sebagian alasannya mungkin karena banyak sayuran yang terasa pahit atau hambar.

Sehingga tidak selalu terasa enak saat dimakan mentah atau bahkan ketika dimasak.

Oleh karena itu, dalam mengolah sayuran Moms harus kreatif dengan menggunakan teknik memasak dan bumbu rempah-rempah agar rasanya sesuai selera.

Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!

3. Risiko kontaminasi

Menurut artikel di CNN.com tahun 2013, sayuran merupakan penyebab sebagian besar wabah penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.

Sebagian besar kontaminasi dapat ditelusuri ke norovirus, yang menyebar dari air yang tercemar oleh zat feses.

Kebanyakan kontaminasi sayuran dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, dan mencuci serta mengeringkan sayuran secara menyeluruh sebelum diolah dan disajikan.

FDA merekomendasikan lebih mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan menyimpan sayuran secara terpisah dari daging.

Selain itu, rutin membersihkan talenan ketika memasak daging dan sayuran.

Baca Juga : 5 Cara Efektif Hilangkan Rasa Pahit pada Pare, Buktikan Moms!

4. Residu pestisida

Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional juga menghadirkan risiko kesehatan bagi konsumen.

Menurut laporan 2013 dari Environmental Working Group, bahan kimia yang umum ditemukan dalam pestisida mengandung neurotoksin.

Ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sistem saraf bayi dan anak-anak.

Pestisida juga dikaitkan dengan infertilitas, mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan masalah kesehatan kronis lainnya.

Moms dapat menghilangkan residu pestisida dengan mencuci sayuran dan menggosok sayuran yang memiliki kulit luar kasar seperti kentang dan wortel.