Belajar Dari Kasus Anaknya, Ini Pesan Penting Asri Welas Bagi Ibu Hamil

By Saeful Imam, Selasa, 12 September 2017 | 05:00 WIB
Asri Welas saat berfoto dengan paramedis usai operasi katarak pada anaknya (Saeful Imam)

Nakita.id - Malang nian nasih bayi kecil Asri Welas karena terkena katarak di kedua matanya. 

Berikut postingan Asri Welas di akun instagramnya: 

Ternyata, kasus katarak pada anaknya yaitu Rayyan Gibran Ibrahim atau akrab dipanggil Ibran, boleh jadi ada kaitannya dengan kondisi kesehatan ibu saat hamil. 

Ternyata katarak bawaan dan kelainan mata pada bayi dapat terjadi karena saat hamil ibu terkena Tokso, Rubella, dan Cytomegalovirus. 

Memang, Asri mengakui, dirinya negatif terkena tokso dan rubella, ada kemungkinan memang katarak pada anaknya karena kelainan bawaan

Meski begitu, ia mewanti-wanti ibu hamil yang lain tetap harus melakukan pemeriksaan TORCH agar terhindar dari gangguan usai si kecil dilahirkan. 

Baca juga: Mam, kalau ingin tahu kepintaran apa yang menonjol pada si Kecil, manfaatkan alat ukur Smart Strength Finder yang akan ditemukan setelah mengisi registrasi Parenting Club. Jika registrasi berhasil,  Mam akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp50.000,-. 

Sebab, gangguan tokso dan rubella biasanya tanpa gejala, bahkan bayi yang dilahirkan bisa jadi tampak normal, namun beberapa bulan kemudian mengalami masalah. 

Simak postingan Asri berikut ini: 

 Untuk mengetahui ada-tidaknya infeksi ini, biasanya saat kontrol pertama kali, ibu hamil diminta melakukan serangkaian pemeriksaan darah TORCH. Berikut penjelasan dr Ali Sungkar, SpOG mengenai TORCH ini: 

1. Toksoplasmosis Infeksi yang diakibatkan sejenis parasit Toksoplasma gondii – biasanya  ditemukan pada kucing – ini, dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, kelainan mata, cacat otak, abortus, atau malah lahir mati. Jika terinfeksi pada trimester I, 17% bayinya terinfeksi; sekitar 60%-nya mengalami toksoplasmosis berat dan sisanya ringan. Jika terjadinya di trimester II, 24% yang terinfeksi; 30%-nya terkena toksoplasmosis berat. Sedangkan bila pada trimester III, 62% yang terinfeksi tapi tak satu pun terkena toksoplasmosis berat. 

Sebagian besar kasus infeksi toksoplasmosis tak menunjukkan gejala klinik. Bila ibu atau janin terbukti terinfeksi, dokter dapat memberikan obat-obat antibiotik.  Untuk mencegah toksoplasma, ibu hamil jangan sekali-sekali membersihkan kotoran kucing atau hewan peliharaan lainnya. Selain itu, masaklah daging hingga betul-betul matang, dan cuci semua buah ataupun sayuran mentah (lalapan) dengan air yang mengalir, sebelum dimakan.

Rubella (Campak Jerman) Infeksi virus yang masuk melalui saluran napas ini menunjukkan gejala demam disertai bercak kemerahan pada kulit selama 3 hari, dimulai dari wajah, lalu merambat ke tubuh dan tungkai. Adakalanya juga disertai pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di belakang telinga, dan  badan terasa pegal-pegal pada persendian.

Namun, sekitar 25-50% infeksi rubella justru tak memberikan gejala klinis yang jelas. Timbulnya bercak kemerahan pada tubuh juga tak selalu diakibatkan virus rubella.  Makin awal ibu hamil terinfeksi, makin berat dan makin besar kemungkinan terjadi kecacatan.

Bentuk kecacatannya, antara lain cacat pada mata (katarak, glaukoma, atau mikroftalmia), jantung, hati dan limpa, alat pendengaran, sistem saraf pusat, dan sebagainya. Pertumbuhan janin juga akan terhambat. Ada juga yang saat kelahiran tak terlihat tanda kelainan apa-apa. Baru setelah usia 2 bulan, muncul gejalanya, semisal mental retardasi, gangguan hormonal, dan sebagainya.

Ibu hamil, jangan lupa periksa TORCH ya

Mam, kalau ingin tahu kepintaran apa yang menonjol pada si Kecil, manfaatkan alat ukur Smart Strength Finder yang akan ditemukan setelah mengisi registrasi Parenting Club. Jika registrasi berhasil,  Mam akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp50.000,-. 

Jangan lewatkan kesempatan ini!  Kilk dan daftarkan diri di Parenting Club.