Ashanty Sudah Pasang Alat KB dan Ngaku 99% Aman, Faktanya Pakai KB Spiral Masih Bisa 'Kebobolan'!

By Shevinna Putti Anggraeni, Rabu, 28 November 2018 | 09:54 WIB
Ashanty sempat ragu kehamilan bisa bobol meski sudah pasang alat KB spiral (Instagram/ @ashanty_ash)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu Ashanty sempat menanyakan seputar kehamilan yang kebobolan meski sudah pasang alat KB spiral.

Karena bertanya seputar kehamilan yang kebobolan walau sudah KB spiral itu, publik menduga Ashanty sedang hamil anak ketiga.

Padahal Ashanty menggunakan KB spiral guna mencegah terjadinya kehamilan yang ketiga kalinya.

Baca Juga : Gigi Berlubang Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasan Pakar

Melansir Youtube Cumicumi, Ashanty mengaku sudah memasang KB spiral selama 7 bulan.

Ashanty menanyakan hal tersebut karena sempat 2 bulan tidak datang bulan dan banyak makan.

Setelah berselang cukup lama, Ashanty akhirnya memberi klarifikasi bahwa dirinya tidak hamil anak ketiga.

Ashanty juga terlihat sangat yakin bahwa KB spiralnya dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Meski begitu Ashanty mengakui masih tetap ada kemungkinan kebobolan hamil, tapi kemungkinannya sangat kecil.

"Makanya aku juga ngga ada ngomong apa-apa, aku tuh ngga hamil, kan pakai spiral, aman, Insha Allah 99% aman, 1% kehendak Allah," ujar Ashanty.

Perlu diketahui bahwa kehamilan bisa saja terjadi meski sudah menggunakan alat KB spiral atau sejenisnya.

Baca Juga : Beredar Isu Gading Berselingkuh, Roy Marten Ungkap Sifat Anaknya

Melansir Kompas.com, salah satu penyebab kehamilan kebobolan karena pemasangan alat kontrasepsi IUD (spiral) yang tidak tepat.

Bila pemasangan tidak sesuai, contohnya di depan atau di belakang rahim, maka kehamilan mungkin saja terjadi.

Banyak perempuan mempercayai metode KB intra uterine device (IUD) atau KB spiral efektif mencegah kehamilan jangka panjang.

Selain risiko kegagalan yang rendah, KB spiral juga lebih praktis karena sekali dipasang bisa bertahan sampai 5 tahun.

Namun, penggunaan metode KB ini masih enggan digunakan karena berbagai alasan seperti takut dengan proses pemasangannya hingga resiko kehamilan yang masih tetap ada.

Sebenarnya faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan bukan karena alat KB spiral yang digunakan, melainkan rutin dan tidaknya kontrol pasca pemasangan.

Dr Trisna Verani SpOG mengatakan KB spiral dipasang dengan cara diselipkan ke rahim.

Baca Juga : Syahrini Ungkap Hal Memalukan Selama Menjadi Penyanyi, Baju Pernah Sobek Hingga 'Ngedeprok' di Mobil

Idealnya alat tersebut tidak bergerak pada posisi tersebut.

Namun, rahim berkontraksi setiap saat.

"Sehingga bisa saja posisi IUD bergeser," kata Trisna saat acara kontrasepsi Andalan di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Bila KB spiral bergeser ke bawah arah mulut rahim, maka bisa dilepas. Sementara bila bergeser ke rongga perut, maka tak ada cara lain, selain operasi.

Oleh karena itu, Trisna menyarankan agar waspada bila merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman di bagian perut, seperti perih dan tertusuk-tusuk.

"Harus segera dicek ke dokter," katanya.

Kesalahan umum yang sering ditemui adalah pengguna KB spiral yang malas memeriksakan ke dokter.

Bahkan, banyak pengguna KB spiral yang malas atau jarang untuk kontrol rutin.

Padahal kontrol rutin ini juga berguna untuk posisi alat KB spiral masih aman atau bergeser jauh.

Jika sudah terjadi atau bergeser, ada kemungkinan besar terjadi kehamilan lagi.

"Karena cara kerja IUD kan menghalangi sperma bertemu sel telur. Nah, kalau geser, ya lancar (hamil)," ujar Trisna.

Oleh karena itu, perlu kontrol rutin untuk memastikan KB spiral tidak bergeser agar tidak beresiko hamil lagi.