Nakita.id.- Di usia prasekolah, anak berisiko terkena gizi kurang. Mengapa? Pada usia ini anak tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sementara kebanyakan mereka mengalami penurunan nafsu makan (karena lebih suka bermain!). Daya tahan tubuhnya juga masih rentan sehingga lebih mudah terkena infeksi dibandingkan anak dengan usia lebih tua.
Karena alasan-alasan inilah, Lianne Phillipson-Webb dalam bukunya Sprout Right, Nutrition For Toddler’s Tummy (Pinguin Canadian, 2011), anak-anak prasekolah membutuhkan zat gizi seimbang untuk tumbuh kembangnya.
Baca juga: 4 Tanda Anak Kekurangan Gizi
Mengapa si prasekolah butuh gizi seimbang. Ya, gizi seimbang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor, peningkatan kesehatan dan peningkatan kecerdasan (kognitif). Asupan gizi seimbang juga dapat memperlancar berbagai aktivitas fisiknya, dan pemulihan kesehatan setelah sakit.
Gizi seimbang juga dapat membantu mendidik kebiasaan Bukan yang baik, mencakup penjadwalan Bukan, penghindaran pilih-pilih Bukanan, pengetahuan tentang memilih dan menentukan jenis Bukanan sehat/bermutu, serta pengetahuan tentang porsi Bukan untuk meminiBulkan terjadinya obesitas di usia dini.
Baca juga: 4 Masalah Makan Yang Sering Dialami Anak Usia 4-5-Tahun Serta Solusinya.
Zat gizi seimbang yang dibutuhkan, tulis Webb, terdiri atas zat gizi Bukro (Bukronutrien) dan zat gizi mikro (mikronutrien). Setiap hari, si prasekolah membutuhkan kurang lebih 1.300 kalori dari zat-zat gizi ini.
ZAT GIZI MAKRO
Zat gizi makro meliputi karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh demi menunjang aktivitas si prasekolah yang aktif bergerak. Hampir setengah dari total kalori yang dibutuhkan berasal dari makanan berkarbohidrat, seperti nasi (beras), susu, tepung (roti atau mi), ubi, singkong, sagu, sereal, jagung, dan gandum.
Protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh sekaligus menghasilkan energi. Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari. Contoh sumber makanan berprotein adalah telur, ayam,bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang, susu, keju,sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedele, tahu, tempe, jagung, beras, gandum.
Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh. Lemak di usia prasekolah menyumbang 30 % dari kebutuhan kalori yang bisa didapat dari berupa susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang tanah, dan daging.
Sedangkan unsur gizi yang disebut mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Vitamin A,B1, B2, B6, B12, C, D, E, dan asam folat. Mikronutrien yang dibutuhkan sedikit, namun harus selalu dipenuhi setiap harinya. Contoh, mineral seperti zat besi (Fe) untuk mencegah anemia, kalsium (Ca) untuk menguatkan tulang dan gigi, dan Zink (Zn) untuk pertumbuhan normal anak. Mineral dan vitamin ini berperan dalam perkembangan motorik, pertumbuhan, dan kecerdasan anak serta menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat.