Gisel Gugat Cerai Gading, Psikolog Ungkap Alasan Masyarakat Ikut Bersedih

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 3 Desember 2018 | 11:16 WIB
Gisel gugat cerai Gading, ini alasan mengapa masyarakat bisa ikut sedih (Instagram/ @gisel_la)

Nakita.id - Kabar Gisel gugat cerai Gading membuat banyak orang kaget.

Pasalnya, sebelum Gisel gugat cerai Gading, mereka merupakan pasangan yang harmonis dan selalu tampak romantis ya.

Sehingga kabar Gisel gugat cerai Gading pun membuat banyak orang simpati termasuk kepada nasib anak mereka Gempi.

Hingga beberapa waktu lalu muncul tagar #SaveGempi di media sosial.

Baca Juga : Yakin Bercerai, Gisella Anastasia Justru Pilih Paman Gading Marten untuk Jadi Pengacaranya, Ini Alasan Gisel!

Padahal banyak orang yang tidak memiliki hubungan kerabat dengan Gisel dan Gading.

Namun mengapa banyak masyarakat turut sedih mendengar kabar Gisel akan bercerai dengan Gading?

Ternyata menurut psikolog keluarga yang bernama Anna Surti Ariani (Nina), fenomena masyarakat yang ikut sedih dengan kabar Gisel gugat cerai Gading merupakan fenomena dari hubungan parasosial.

"Saya cukup meyakini bahwa warganet patah hati karena mereka menjalani hubungan parasosial, namun tidak menyadarinya," kata psikolog keluarga Anna Surti Ariani kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (29/11/2018).

Baca Juga : Bukan Kembar Siam, Perut Gadis Ini Ditumbuhi Anggota Badan Manusia, Begini Nasibnya

Hubungan parasosial yaitu ketika masyarakat merasa dekat dengan para idolanya.

Padahal idolanya belum tentu mengenal para penggemarnya.

Hubungan parasosial ini tidak lepas dari peran media sosial dan media komuniaksi lain seperti televisi.

Baca Juga : Bukan Uang, Ini Alasan Bule Betah Tinggal di Indonesia: Tidak Mungkin Saya Kembali ke Inggris

Ketika para artis atau tokoh mengunggah berbagai aktivitasnya di media sosial, banyak orang menjadi tahu bagaimana aktivitas keseharian mereka.

Sama halnya ketika para artis atau tokoh muncul di televisi untuk menceritakan kisah hidupnya membuat para penggemar semakin tahu bagaimana kondisi idolanya.

Hal itu membuat banyak orang merasa dilibatkan dalam kehidupan pribadi para artis/tokoh dan membuat mereka merasa benar-benar dekat dan kenal dengan tokoh tersebut.

Baca Juga : Jawaban Syahrini Tentang Rencana Pernikahannya dengan Reino Barack, Akan Menikah?

Padahal belum tentu para artis mengenal penggemarnya.

"Semakin banyak waktu yang dihabiskan si penggemar untuk mengamati media sosial tokoh tersebut juga membuat mereka merasa semakin mengenal, semakin terikat dengannya. Apalagi kalau tokoh itu memberi kesempatan untuk berinteraksi," jelas Nina.

Dalam akun Instagram Gisel dan Gading sering membagikan momen bahagia dari keluarga mereka.

Baca Juga : Menyiksa! Tak Bisa Berhubungan Intim Karena Obesitas, Begini Akhir Kisah Pasangan Ini

Hal itu membuat para penggemar yang melihat keluarga mereka memang dalam keadaan baik-baik saja dan harmonis.

Padahal kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi sebenarnya dari keluarga Gisel dan Gading.

Berbagai aktivitas yang dibagikan oleh Gading dan Gisel ke media sosial membuat banyak orang negetahui berbagai aktivitas yang sedang mereka lakukan.

Hal itu membuat penggemarnya menjadi seolah dekat dan mengetahui apa yang mereka lakukan.

Baca Juga : Gisel Menangis Saat Gading Lakukan Momen Paling Romantis, Jessica Iskandar Malah Tertawa, Ada Apa?

Namun, hubungan parasosial ini juga bisa menjadi tidak normal ketika sudah merugikan diri sendiri atau orang lain.

Ketika para penggemar membuat sebuah grup pengemar hal itu masih disebut hubungan parasosial yang normal.

Sedangkan hubungan parasosial yang tidak normal seperti ketika penggemar menjadi sedih berlarut-larut mudah marah atau pun tegang setelah mendengar kabar buruk dari sang idola.

Baca Juga : Wah, Hanya Gara-gara Makan Pisang, Bayi yang Baru Lahir ini Malah Meninggal Dunia

Pantas saja banyak masyarakat yang sedih mendengar kabar Gisel gugat cerai Gading.

Pasalnya, banyak orang yang secara tidak sadar merasa seolah dekat dengan Gading dan Gisel karena sering melihat berbagai aktivitas mereka di media sosial.