Berita Kesehatan: Dampak Penggunaan Vakum Saat Persalinan Bagi Bayi dan Ibunya

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 3 Desember 2018 | 17:31 WIB
Dampak untuk bayi dan ibu hamil bila menggunakan vakum saat persalinan ()

Nakita.id - Vacum atau ventouse merupakan salah satu metode bantuan yang diperlukan bila persalinan normal tidak berjalan sesuai harapan. 

Vakum atau ventouse adalah alat yang seperti cangkir isap. Cangkir isap berbahan plastik lembut ini ditempelkan pada kepala bayi untuk memindahkan bayi ke jalan lahir.

Baca Juga : Bagaimana Sih Divakum itu?

Biasanya kelahiran vakum dilakukan untuk sejumlah alasan. 

Alasan paling umum ialah bila bayi tertekan dan cukup dekat dengan kelahiran, sehingga metode vakum lakukan untuk mempercepat prosesnya.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome

Perlu diketahui, selama persalinan normal dibutuhkan setidaknya satu jam atau lebih bagi seorang ibu untuk mengeluarkan bayinya tanpa bantuan apa pun. 

Namun bila lebih dari waktu itu, kelahiran vakum bisa saja dilakukan. 

Alasan untuk kelahiran vakum antara lain:

- Mendorong bayi beberapa jam setelah dilatasi selesai

- Kelelahan mendorong atau mengejan

- Bayi menunjukkan tanda-tanda sulit dilahirkan yang membuat ibu berisiko tidak dapat mendorongnya keluar

- Alasan medis yang menyebabkan ibu yang mengejan akan berisiko

- Ibu tidak dapat efektif mendorong bayi keluar karena kondisi medis, karena blok epidural atau tulang belakang

- Pembatasan waktu untuk mendorong, berdasarkan kebijakan rumah sakit, atau preferensi perawatan

- Kepala bayi tidak berada pada posisi optimal untuk kelahiran

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul

Sebelum kelahiran vakum disarankan dokter akan menilai apakah kepala bayi sudah cukup rendah dan hampir dilahirkan.

Jika kepala bayi masih terlalu tinggi, dokter akan merekomendasikan untuk persalinan caesar.

 

Bila kelahiran vakum diizinkan, maka Ibu akan diberi obat bius untuk menghilangkan rasa sakit.

Biasanya obat bius yang diberikan berupa epidural yakni obat bius yang dimasukkan secara manual ke dalam vagina. Tergantung pada situasinya.

Baca Juga : Agar Anak Cerdas, Moms Wajib Lakukan 3 Stimulasi Dasar Ini Saat Hamil

 

Saat kelahiran vakum ibu harus berbaring telentang atau sedikit miring dengan kaki terangkat.

Dengan begitu dokter dapat menilai posisi bayi dan menempatkan cangkir vakum.

Cangkir vakum kemudian diletakkan di kepala bayi dan cangkir isap dioleskan cairan khusus agar tidak jatuh.

Bila Ibu mengalami kontraksi berikutnya, staf akan meminta Ibu untuk mendorongnya.

Saat sedang mendorong, dokter atau staf akan menarik untuk membantu kelahiran kepala bayi.

Begitu kepala bayi keluar, cangkirnya bisa dilepas dan Ibu bisa mendorong bayi kembali.

Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!

Tak dapat dipungkiri kelahiran vakum dapat memberikan sejumlah dampak pada bayi. 

Bayi yang lahir dengan cara vakum mungkin akan mengalami pembengkakan atau benjolan di kepala, di mana cangkir isap dilekatkan.

Namun tak perlu khawatir, meskipun benjolan ini menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi biasanya akan hilang dalam waktu 48 jam setelah kelahiran.

Selain itu ada beberapa dampak lain yang mungkin dialami bayi yang lahir dengan cara vakum, seperti:

- Pendarahan di bawah kulit kepala bayi yang tidak menyebabkan masalah jangka panjang dan hilang seiring berjalannya waktu.

- Pendarahan di bawah penutup tengkorak, disebut sefalhaematoma.

Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di sisi kepala bayi dan bisa berlangsung selama berminggu-minggu tetapi tidak menimbulkan komplikasi.

- Pendarahan di dalam tengkorak atau perdarahan subgaleal yang jarang terjadi tetapi dapat sangat serius.

 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker

- Bayi yang terlahir dengan bantuan vakum bisa jadi sangat resah dan pemarah pada hari-hari pertama, terutama bila ditangani oleh orang asing.

Banyak memberikan pelukan dan skin-to-skin dengan ibunya akan membantu membuatnya tenang.

Selain pada bayi, kelahiran vakum juga dapat memberikan dampak pada ibu: 

- Ibu yang menjalani kelahiran vakum mungkin mengalami rasa sakit dan nyeri jika mengalami episiotomi.

- Kerusakan pada vagina dan leher rahim, jika cangkir tidak menempel dengan benar pada bayi

- Sakit sendi panggul yang disebabkan oleh posisi selama persalinan

 

Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi

Untuk menghindari kesalahan dalam proses kelahiran vakum sebaiknya lakukan metode ini dengan pertimbangan dan penanganan dari dokter berpengalaman.

Jika kepala bayi tidak mudah dikeluarkan dengan metode ini, maka prosedurnya harus dihentikan.

Sebaiknya pikirkan jalan keluar lain seperti persalinan sesar.(*)