Menyadap WhatsApp Suami Jadi Tren, Waspada Terlalu Curiga Bisa Hancurkan Rumah Tangga!

By Kirana Riyantika, Selasa, 4 Desember 2018 | 16:29 WIB
Menyaap WhatsApp suami justru bisa merusak hubungan (Pixabay HeikoAl & iStock)

2. Mereka pada dasarnya tidak mempercayai orang berdasarkan pengalaman masa lalu seperti telah ditipu atau dikhianati sebelumnya oleh orang tua, teman, atau pasangan lama.

3. Mereka tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk merasa layak dicintai, jadi mereka mencari alasan untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa hubungan itu tidak akan berhasil.

Bila kecurigaan berlebihan atau paranoid terus berlangsung, maka dengan tanda sederhana seperti membalas chat teman atau memikirkan kehidupan teman lawan jenis bisa membuat seseorang menghakimi bahwa pasangannya selingkuh.

Padahal, bukti-bukti tersebut bias dan tidak nyata.

Baca Juga : 5 Hari Jelang Pernikahan Ketiga, Daus Mini Bocorkan Mahar dan Undangan Pernikahan Uniknya!

Penelitian di Journal of Social and Personal Relationships mengatakan ketika seseorang tertarik dengan orang lain, maka sebagian besar menuduh dan curiga pasangannya saat ini sedang tertarik dengan orang lain.

“Orang-orang yang melakukan hal negatif seperti menipu, berpikir tentang kecurangan, atau pengkhianatan maka akan berpikir bahwa pasangannya melakukan yang sama. Pikiran mereka akhirnya membuat mereka menuduh pasangannya selingkuh,” kata  Dr. Paul DePompo,PsyD,ABPP.

Cara agar tidak terlalu mencurigai pasangan

Jika Moms selalu mencurigai pasangan selingkuh karena trauma pengkhianatan masa lalu, kabar baiknya ternyata Moms bisa mengatasinya.

Seorang psikolog bernama Golicic mengatakan bahwa dengan terbuka dengan pasangan mengenai perasaan dan masa lalu Moms, akan membuat pasangan mengerti apa yang harus dia lakukan.

“Mengatakan kepada pasangan mengenai penyebab kecurigaan akan membuat hubungan menjadi lebih baik. Pasangan akan mencoba membantu mengatasi kecurigaan Moms dan membuat hubungan merasa lebih aman,” tutur Golicic.

Jadi kadang-kadang mencurigai kecurangan pasangan dapat berasal dari kebenaran (bukti) yang sah, atau berasal dari kecurigaan tanpa alasan.