KB Spiral Selalu Jadi Favorit Karena Bisa Bertahan Hingga 10 Tahun, Ada Efek Samping yang Belum Banyak Diketahui Orang

By Rosiana Chozanah, Rabu, 5 Desember 2018 | 18:00 WIB
Efek samping dari KB spiral yang jarang diketahui (Nakita.id)

Nakita.id - Perangkat kontrasepsi berbentuk T dengan ukuran kecil ini salah satu favorit perempuan yang sedang menjalani program KB.

Cara memakai alat kontrasepsi yang mempunyai nama lain intrauterine device (IUD) ini adalah dengan memasukkannya ke rahim.

Untuk spiral berlapis tembaga secara efektif dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun sejak pemasangan.

Baca Juga : Banyak Perempuan Masih Percaya Pil KB Bikin Gemuk, Ini Fakta Sebenarnya Menurut Ahli!

Sedangkan untuk spiral yang mengandung hormon progestin dapat mencegah kehamilan secara efektif selama 3 hingga 5 tahun, tergantung merek.

Kontrasepsi spiral hormon ini juga cocok digunakan untuk ibu menyusui, namun disarankan untuk dipasang sekitar 1,5 hingga 2 bulan sejak melahirkan, setelah ukuran rahmin kembali seperti semula.

Cara kerja spiral tembaga adalah dengan menghalangi naiknya sel sperma untuk naik dan mencapai sel telur.

Untuk spiral yang mengandung hormon akan mencegah pembuahan dalam sel telur, dengan mencegah penebalan dinding rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak bisa berkembang, melansir laman Kompas.com.

Jenis alat kontrasepsi ini bisa membuat leher rahim dipenuhi lendir yang lengket sehingga sperma tidak bisa masuk ke rahim.

Penggunaan alat kontrasepsi spiral ini diutamakan bagi perempuan yang sudah pernah hamil.

Sebab bagi mereka yang belum pernah hamil dan menggunakan alat ini biasanya akan merasakan sakit dan kram setelah pemasangan.

Selain kelebihan di atas, spiral mempunyai efek samping tersendiri.

Efek samping di bawah ini juga jarang diketahui oleh orang.

Baca Juga : Disebut Sebagai Alat Kontrasepsi Paling Manjur, Pil KB Ternyata Menyimpan 'Rahasia' di Baliknya!

1. Masalah menstruasi

Efek ini mungkin umum terjadi pada perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi apa saja.

Umumnya pengguna KB spiral akan merasa kram dan sakit perut ketika sedang menstruasi.

2. Kista ovarium

Melansir laman Tribun Wow, pemasangan alat KB spiral setelah kelahiran berisiko terkena kista ovarium.

Hal ini terjadi ketika alat ini berpengaruh terhadap keadaan hormon progesteron orang tersebut.

3. Penyakit radang panggul

KB spiral pada dasarnya adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Ketika tubuh menolak, maka akan terjadi penyakit radang panggul.

Baca Juga : Ini Alat Kontrasepsi yang Paling Direkomendasikan

4. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena pemasangan ini.

Kehamilan di ;uar kandungan berarti janin yang dikandung tidak mampu tumbuh dengan baik.