Tak Cuma Bikin Langsing, Ini Khasiat Cabai Rawit Bagi Kesehatan yang Belum Ibu Tahu!

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 18 September 2017 | 08:30 WIB
Kapan Makanan Pedas Harus Dihindari Ibu Hamil? (Dini)

Nakita.id - Penyuka makanan pedas sepertinya perlu bangga karena cabai rawit yang dikonsumsi ternyata bisa memberikan manfaat kesehatan yang tak terduga. 

Rasa pedas pada cabai rawit berasal dari zat yang disebut capsaicin. Selain capsaicin, kandungan lain yang terdapat pada cabai rawit di antaranya adalah betakaroten atau provitamin A, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, mineral, kalsium, fosfor, protein, karbohidrat, zat besi, dan kalium.

Tidak heran jika sayuran ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan pengonsumsinya.

Baca juga : Amankah Makan Pedas Saat Menyusui

Ingin tahu  manfaat cabe rawit ? Simak di sini, Bu!

Baca juga : Ini Alasan Mama Menyusui Jangan Makan Pedas

1. Menjaga kesehatan mata. Kandungan vitamin B2 pada cabai dipercaya mampu membantu menjaga kesehatan mata.Tidak mengherankan jika penyuka pedas cabai rawit cenderung memiliki pengelihatan yang baik dibanding mereka yang tidak suka cabai rawit.

2. Mencegah penyakit beri-beri. Penyakit beri-beri yang menyerang tubuh manusia bisa diatasi dengan cabai rawit. Alasannya karena pada cabai rawit itu sendiri terdapat kandungan B1 yang mempu mencegah terjadinya penyakit beri-beri.

3. Membantu menyembuhkan luka usus. Cabai membantu menyembuhkan berbagai masalah pada usus. Karena sifatnya yang anti-iritasi dan kandungan vitamin C-nya, cabai rawit dapat membantu menyembuhkan luka usus, yang dikarenakan pergerakan peristaltik saat menjalankan proses pencernaan.

4. Membantu menurunkan berat badan. Capsaicin yang pedas pada cabai rawit akan membakar lemak dan mengeluarkannya bersama keringat. Selain itu, cabai rawit juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh serta dapat menurunkan berat badan lebih cepat.

(Baca juga : Mau Sehat dan Langsing? Perhatikan Porsi Makan)

5. Membantu proses detoksifikasi. Mengonsumsi cabai rawit bisa mampu membuat tubuh berkeringat. Dari keringat itulah toksin atau racun dikeluarkan dalam proses detoksifikasi.